Aku, Kubbu dan Keluarga

Sebelum menjadi bagian dari kubbu, aku lebih dahulu menggelora sebagai admin di Komunitas Backpacker Jakarta. Pertemuanku di Bacpacker Jakarta tidak lepas dari rasa penasaran aku  gabung ke komunitas yang menjadi salah satu impianku setelah lulus kuliah di februari tahun 2014. Sudah bergabung dengan beberapa jenis komunitas, mulai dari sejarah, kaskusers, sampai traveling.

Pada akhirnya aku cocok bergabung di Backpacker Jakarta sekitar bulan Juni 2014. Aku ingat, waktu itu kopdarnya masih di area Monas sambil gelar tiker. Aku mengajak beberapa teman untuk ikutan kopdarnya, yaitu Viar, Dadang, Hans. Dari ketiga temanku tadi, hanya Viar yang masih bertahan sampai sekarang di BPJ dan sempat menjadi admin BPJ juga.

Oh iya lupa membahas Kubbu. Di tahun 2015 merupakan masa keemasan aku di BPJ. Aku dipercaya untuk menjadi admin Web BPJ, BPJ Fotografi, terakhir menjadi BPJ 5. Iseng ngobrol dengan Edi M. Yamin, sebagai salah satu pendiri BPJ bahwa menurutnya, banyak blogger di BPJ yang butuh satu ruang atau sebuah klub untuk berkumpul dan saling berinteraksi. Aku ngobrolnya cuman melalui WA saat itu. Memang, aku menyanggupi Edi yang ingin membuat sebuah klub baru untuk para Blogger. Aku minta rekan untuk pendamping selama menjadi admin klub blogger ini.

Lalu Edi mempertemukan aku dua calon admin kubbu. Pertama Susan dan kedua Agit. Dari keduanya, aku hanya mengenal Agit karena memang dia Blogger dan kita saling follow di media sosial. Lalu kenapa dipilih Susan? karena Edi mau klub ini ada tambahan Buku. Karena Buku dan Blogger tidak dapat dipisahkan, menurutnya begitu.

Akhir tahun 2015, Backpacker Jakarta mengadakan Kopdar akbar yang diadakan di aula Museum Bank Mandiri, Kota Tua, Jakarta. Saat itu, aku yang sebagai ketua acara mengusulkan Edi untuk sekalian meresmikan klub baru yaitu Kubbu di kopdar akbar tersebut. Dan akhirnya Edi menyanggupi. Ya, awalnya aku yang disuruh maju untuk meresmikannya. Tapi, karena aku fokus dengan acara, akhirnya memilih susan untuk mewakilinya.

Akhirnya kami membuatkan sebuah group WA, dan terciptalah Kubbu. Nama Kubbu sendiri merupakan hasil mahakarya Edi. Dia menambahkan, Kubbu artinya Klub Buku dan Blogger. Aku sempet bingung, kok bisa beda akronim dan artinya? ya, itulah Edi, dengan segala keunikannya.


Kopdar pertama

Beberapa orang sudah mulai join ke group WA Kubbu. Mereka punya impian, bisa menulis dan membuat blog, juga saling berbagi pengalaman soal buku bacaan. Awalnya aku sempet bingung, Karena dari blogger ga terlalu paham soal buku, sedangkan mayoritas di group ini adalah book lovers.
Kopdar pertama kami akhirnya memilih salah satu pendopo di daerah mampang prapatan. Pendopo tersebut biasa dipakai oleh Achi sebagai tempat gamelan. Sembari kopdar, kami diiringi oleh musik-musik gamelan yang syahdu. Kopdar pertama ini ga banyak sih yang dibahas, paling cuman perkenalan dengan para member.

Kopdar selanjutnya
Kalau diceritain kopdar demi kopdar bakalan panjang ceritanya. Aku persingkat aja ya. Jadi, kami berbagi tugas akhirnya. Untuk urusan tempat, tema acara, segala ide memang lebih banyak aku. Untuk eksekusi lebih banyaknya Susan dan agit. Kopdar kedua kami akhirnya bertemakan Blogger. Aku sebagai pembicara dan juga mengajari para member membuat Blog. Saat itu, kami memakai lokasi kantornya agit sebagai tempat kopdar, karena memang membutuhkan colokan listrik dan proyektor pastinya.
Kopdar ini pun Alhamdulillah sukses, dan banyak diantaranya yang tertarik dengan dunia Blogger. Walau masih join yang gratisan di blogspot, tapi tidak mematahkan semangat mereka untuk menulis. Untuk belajar cara membuat blog bisa klik di link ini.

Kubbu dan Sejarah
Masuknya beberapa member Kubbu yang pecinta sejarah, membuat kami menjadi kepikiran untuk menambahkan sejarah sebagai salah satu Quality Time saat itu. Sebut saja Yoga, Achi dan lainnya yang kalau bahas sejarah, memang tau segalanya. Dan karena sejarah ini juga yang membuat Kubbu ada kopdar trip BOB (Base on book). Trip pertamanya yaitu menjelajah kota tua berdasarkan sebuah buku yang dibaca oleh Yoga.

Konflik
Yang namanya berkomunitas pasti tidak lepas dari namanya konflik. Dahulu Kubbu sempat berkonflik hebat. Masalahnya tidak lebih dari berbagi peran admin yang kurang solid. Agit yang lokasinya jauh di Bekasi, sering tidak bisa hadir ke acara. Aku yang sering dinas keluar kota. Ka susan yang sibuk dengan kegiatannya.
Sampai akhirnya, terjadilah Conflict of Interest diantara para Admin, yang membuat kubbu menjadi goyang. Beberapa hari konflik dan reda, akhirnya Agit mengundurkan diri sebagai Admin, disusul beberapa minggu setelahnya dengan Susan dan aku sendiri yang menjadi satu-satunya Admin Kubbu.

Admin baru
Ya, akhirnya aku menawarkan Rafli dan Titis sebagai admin baru kubbu saat itu. Aku mengusulkannya ke Edi terlebih dahulu. Dan dari mereka (Rafli dan Titis) pun menyanggupinya. Memang, untuk urusan masa depan kubbu selanjutnya, lebih banyak idenya di aku. Eksekusi lebih ke Rafli dan Titis.
Karena merasa butuh banyak orang untuk membantu kubbu, akhirnya aku membuat organisasi baru yang didalamnya ada bendahara, tim buku, tim blogger, tim sejarah dan terakhir yang unik tim grebek. Tim grebek ini maksudnya untuk sounding ke masing-masing anggota setiap ada program kubbu. entah itu kopdar, atau bayar uang kas.

Akhir masa jabatan admin di Kubbu
Tahun 2017, aku memutuskan untuk resign dari Bank Mandiri dan pergi ke Pare untuk belajar bahasa inggris. Keputusan aku ini akhirnya memaksakan untuk berhenti dari segala jenis komunitas. Ya termasuk kubbu. Aku sudah bilang ke Edi tidak bisa fokus lagi di kubbu dan memintanya untuk memilih admin baru. Ya, aku serahkan semuanya ke Edi untuk memilih admin baru. Akhirnya, dia memilih Achi dan Endang sebagai admin baru kubbu. Jujur, lega sih akhirnya kubbu punya admin baru dan aku bisa fokus di pare untuk belajar.

Kembali ke Kubbu
Akhir tahun 2017, setelah 4 bulan di Pare, Kediri, aku memutuskan balik lagi ke komunitas Kubbu sebagai seorang anggota (rakyat jelata). Ya, waktu itu adminnya masih Achi dan Endang. Aku sering mengikuti beberapa kopdarnya dan akhirnya makin dekat dengan orang-orang Kubbu. Terutama setelah mengikuti kopdar di Vila Jubile, Puncak. Di sana aku kenal beberapa member baru kubbu yang sangat semangat untuk belajar hal baru dan mengikuti segala kegiatan komunitas.


Kubbu yang menginspirasi
Di tahun 2019 merupakan tahun dimana para member kubbu saling berlomba-lomba untuk memperoleh DA yang paling tinggi, followers IG paling banyak dan lainnya. Kami saling berbagi pengalaman, berbagi cerita dengan blog, saling komentar satu sama lainnya. Pokoknya di tahun 2019 itu, aku melihat anak-anak kubbu ini super ambisius. Bahkan para membernya banyak yang niat membayar domain dan hosting sendiri. Hebat bukan?

Kepergian Ka Yun
Kubbu bagi aku sudah seperti keluarga kedua. Hampir tiap bulan aku selalu menyempatkan hadir untuk ikut kopdarnya. Entah itu tentang buku, atau makan-makan dengan para member. Dan hal yang paling aku sedih adalah kepergian Ka Yun. Beliau bisa dibilang kakak sendiri ya. Walau baru kenal beberapa bulan aja, tapi dekat banget. Kami para member kubbu sering ke rumahnya. Terutama aku sih suka curhat ke dia masalah ini dan itu. Apalagi nanya soal bahasa indonesia ke Dia. Aku hanya bisa mendoakan semoga Almarhum diterima Allah di sisinya, Amin.

Kubbu Saat ini
Walau aku tidak seaktif dahulu di Kubbu, tapi masih memantau apapun kegiatan yang ada di dalamnya. Kubbu yang sempat sangat aktif di tahun 2018-2019 tetiba kehilangan salah satu adminnya karena suatu kasus. Ya, mungkin tahun terberat di 2020 kemarin. Mana ga bisa kopdar offline pula karena sedang pandemi.

Pada tahun 2023 ini, kubbu berusaha untuk menjadi kubbu seperti dahulu lagi di tahun 2018-2019, terutama para member baru yang masih semangat untuk memperoleh ilmu dan saling berbagi pengalamannya. Oh iya. akhirnya arti Akronim Kubbu dirubah setelah sekian lama, yang awalnya Klub Buku dan Blogger menjadi Klub Blogger dan Buku. Ya, harusnya memang seperti itu. Semoga Kubbu selalu solid antar membernya, semakin jaya selalu di tahun demi tahun berikutnya, Amin.

7 Comments

  1. Gila gila gila, ceritanya seru banget nih. Dari drama admin awal2 kubbu terbentuk. Sampe admin yang bikin kasus dan gege se BPJ 🤣. 2020 emang masuk tahun yg menyedihkan ya, termasuk kehilangan Kak Yun😭, semoga kubbu makin aktif dan tambah solid ya, aamiin.

  2. Baca ini berasa baca sejarah singkat Kubbu. Perjalanan yang panjang hingga akhirnya Kubbu kayak sekarang. Anggota yang datang dan pergi memang jadi hal yang biasa dalam sebuah kelompok/komunitas. Yang penting keluar karena sebuah kasus. Karena hal itu bisa merusak dan membawa dampak buruk bagi kelompok tersebut.

    Cerita yang menarik bang derus 😀

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *