1Month1Book: Seru (Nggak)nya Jadi Copywriter

Sebagai orang yang pernah bekerja di sebuah Agency, rasanya membaca buku Seru (Nggak)nya Jadi Copywriter karya Aprilina Prastari membawa ingatan lama aku kembali ke masa bekerja di sana. Walau bekerja di agency, background aku sebenarnya bukan komunikasi, tapi aku adalah seorang lulusan Sistem Informasi dan pekerjaan dahulu aku di sana adalah Front-end Developer. Aku membuat iklan berjalan dan interaktif di website, atau membuat portofolio website perusahaan.

Walau aku pernah kerja di agency pada tahun 2019 lalu, tapi copywriter sendiri aku belum paham tugas dan fungsinya bagaimana. Aku pikir, copywriter kerjaannya cuman buat caption untuk sosmed, tagline iklan aja. Tapi setelah membaca buku ini, ternyata posisi copywriter itu jauh lebih kompleks dari yang aku bayangkan.

Continue reading “1Month1Book: Seru (Nggak)nya Jadi Copywriter”

[Review] Ibis Surabaya City Center: Hotel Bisnis di Pusat Kota Surabaya

Sebagai kota terbesar ke-2 di Indonesia, Surabaya layaknya Jakarta yang mempunyai berbagai gedung-gedung pencakar langit. berbagai perusahaan pun berkantor pusat di Surabaya menjadikan Surabaya sebagai pusat bisnis di Jawa bagian timur. Selain itu, pelabuhan Tanjung Perak menjadi jalur perdagangan kuhsusnya menuju Indonesia bagian timur.

Memang bukan sekali dua kali saya ke Surabaya, bahkan cukup sering. Bukan soal jalan-jalan memang, lebih kepada urusan kantor. Betapa takjubnya ketika menaiki pesawat udara menuju terminal 2 bandara juanda yang mayoritas diisi oleh pekerja. Baik pemerintahan, BUMN maupun swasta.

Ibarat Jakarta dengan “jalan sudirman”, maka Surabaya dengan Jalan Tunjungan Raya yang menjadi pusat bisnisnya. Berbagai gedung perncakar langit, hotel sampai mall hadir di jalan ini. Saya memang terbiasa menginap di Jalan Tunjungan karena selain kantor yang memang berada di jalan yang sama. Menginap di Jalan Tunjungan dekat kemana-mana.

Kali ini saya mencoba staycation di Ibis Surabaya City Center yang lokasinya berada persis di pusat bisnis Surabaya dan dekat Tunjungan Plaza sebagai pusat perbelanjaan paling favorit di Surabaya. Walau sampai cukup malam, tapi dengan ramahnya para resepsionis melayani kami. Memang kami tidak sendiri, ternyata banyak tamu juga yang datang pukul 10 malam itu.

Begitu proses selesai, begitu terkejutnya saat saya masuk ke kamar 503. Sebuah kartu ucapan selamat datang terpampang, berikut kue coklat lezat dan satu piring buah berbagai jenisnya. Saya memesan hotel berjenis twin. Di atas kasur, sudah ada dua gajah kecil yang terbuat dari handuk kecil. Penyambutan ini membuat saya merasa terenyuh. Ya cukup membuat saya terharu, apalagi saya memang udah ga pernah diberikan kejutan semacam ini. Terima kasih Ibis Surabaya City Center.

Begitu sampai dan selesai beberes, saya memang sempat berkeliling sekitar hotel yang notabene kawasan hidupnya surabaya. Ya, memang hidup karena beberapa meter dari hotel sudah ada Indomaret yang sampai tengah malam pun masih buka.

Kembali ke soal kamar hotelnya tadi. Kamarnya sangat nyaman. Membuat saya pun tidur dengan pulasnya, hingga tersadar sudah pukul 06.00 pagi. Yang unik adalah keberadaan dari kamar mandi kapsulnya itu. Karena benar-benar minimalis, sehingga memaksimalkan luas kamar.

Bagaimana dengan breakfast di Ibis Surabaya City Center? perfecto kalau saya bilang. Ruangan yang cukup luas, dapat menampung banyak tamu yang kebanyakan orang-orang yang sedang bekerja di Surabaya.

Soal rasa makanan dan keberagamannya memang cukup banyak. Dari menu western hingga tradisional Indonesia ada. Untuk jam makan siangnya sendiri dari jam 06.00 sampai jam 10.00. Oh iya, selain menu buffet, ada juga makanan tradisional Indonesia seperti pecel atau sayur loder. Ada juga aneka roti dan pastry. Selain itu untuk urusan minum ada banyak jenisnya. Mulai dari kopi, teh, susu, infuse water sampai jamu pun ada.

Makan siang kami di Ibis bisa dibilang cukup beragam menunya. Memang bukan buffet seperti breakfast. Tapi menu andalannya ibis. Makan malamnya pun ga kalah nikmat. Ada menu western dan menu tradisional Indonesia. Saya sendiri memesan nasi liwet lengkap dengan sayur asemnya.

Oh iya, Ibis Surabaya City Center juga turut andil dalam pelestarian lingkungan. Malam itu kami ikut dalam kampanye earth hour yang dilaksanakan di area restaurant yang memang luas. Di sana, ga hanya memadamkan lampur seperti yang biasa dilakukan, tapi ada juga pertunjukan dari tiga sekolah di surabaya. Dua dari sekolah dasar dan satu dari sekolah menengah pertama.

Yang unik, dalam pertunjukan itu, mereka juga memainkan alat musik yang terbuat dari benda-benda yang tidak terpakai. Sebut saja seperti ember. Yang keren adalah ketika pertunjukan paduan suara dari SMPN 4 Surabaya. Keren pake banget. Bisa dibilang udah sekelas paduan suara di universitas atau profesional lainya. Hebat-hebat memang, sampai saya pun bergetak kagum mendengarnya.

Ga cuman dalam kampanye earth hour, di gedung ibis sendiri juga sudah melaksanakan yang namanya pelestarian lingkungan seperti menanam tumbuhan di back office. yang unik, setiap sayurannya panen, dijadikan bahan makanan untuk breakfast. Sehat bukan? langsung dari sumbernya dan jelas tidak memakai pestisida yang dapat membahayakan tubuh.

Kesan menginap di ibis, saya sangat puas dengan pelayanan yang super ramah diberikan. Makanan yang lezat dan saya juga beruntung dapat mengikuti acara earth hour 2019 dan ikut andil dalam pelestarian lingkungan pastinya. Kalau ditanya mau menginap lagi di ibis? mau banget pastinya. Kerjaan lancar, menginap nyaman, ya cuman di Ibis Surabaya City Center.

Ibis Surabaya City Center
Instagram: ibissurabayacitycenter
Alamat: Jl. Basuki Rahmat No.94-96, Embong Kaliasin, Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur 60271