Banyak diantara kita mungkin pusing mikirin tempat untuk ngumpul di daerah Jakarta Pusat. Orang biasa menyebutnya daerah tengah-tengah Jakarta. Ya karena daerah ini memang fair, tidak terlalu selatan ataupun timur. Bagi daerah yang berada di penyangga Jakarta pun masih tetap terjangkau oleh transportasi umum. Nah, aku mau rekomendasi salah satu tempat bagus di daerah Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Namanya Kedai Sirih Merah. Lokasinya berada persis di seberang Bank Indonesia. Wilayah yang strategis karena tidak jauh dari halte busway Bank Indonesia. Hanya jalan kaki sekitar 200-300 meter saja.
Begitu masuk, tidak pernah terbayangkan bahwa ini adalah bangunan antik alias jadul. Jujur, dari luar aku suka dengan arsitekturnya yang sangat klasik tapi tetap gagah di era modern saat ini. Juga dengan parkiran yang luas, jadi ga perlu report kalau bawa mobil dengan teman kantor misalnya ke sini.
Dari pintu masuk, kita akan disambut senyum ramah oleh para pegawai di dalamnya. Fokus aku langsung buyar ketika melihat lantai dari kedai ini yang sangat unik. Ya, bisa dibilang instagramable banget!
Aku ke sini dalam rangka buka puasa bersama. Tanpa disangka ternyata di dalamnya begitu luas. Tidak hanya area indoor saja, tetapi ada area semi outdoor dan terdapat ruangan-ruangan kecil mirip seperti ruang rapat yang hanya bisa diisi sekitar 8-10 orang di dalamnya. Unik karena seperti berada dalam kamar rumah zaman belanda dahulu.
Oke sedikit move on dari ruangan kamar tadi, aku malah gagal fokus dengan ornamen seperti telepon, lukisan dan radio yang jadul banget! akhirnya aku bisa melihat barang yang langka ini. Uniknya, radio tersebut masih bisa dinyalakan lho.
Oke, sekarang mari kita fokus ke acara inti. Teman-teman sudah berdatangan dan duduk dalam satu ruangan besar dengan kursinya masing-masing. Para waiters sudah mulai menempatkan makanan dalam meja-meja yang tersedia.
Melihat ornamen di sini yang sangat oriental, aku pikir di sini menyediakan hanya chinese food, ternyata dugaanku salah. Justru di sini hidangan Peranakan – Nusantara otentik. Mulai dari Ayam Sio, Soka Salad Mangga, Baso Penganten, Gurame Telur Asin, Jagung Pade Pete, dan Baby Buncis Tumis Bawang Putih.
Radio pun sudah mulai berbunyi azan, tanda waktunya berbuka puasa tiba. Tanpa menunggu lama, kami pun mulai menyantap makanan-dan minuman satu persatu. Dimulai dari takjil yang memang disediakan dari pihak kedai sirih merah berupa kacang hijau yang lezat, dan minuman teh manis dingin yang segar.