5 Tips Financial Planning Buat Pemula

“Dua tahun kerja kamu udah dapet apa di sini?” tanya atasan Aku ketika hari terakhir kerja

“Bisa beli handphone pak” jawab Aku dengan lugunya.

Banyak hal ga penting Aku beli selama dua tahun kerja, sampai Aku lupa betapa pentingnya menabung. Tiga bulan sebelum resign, Aku sempat membuka tabungan untuk tempat menabung. Namun sial, uangnya Aku pakai untuk membeli handphone. Lantas, setelah resign Aku ga punya simpanan apa-apa selain uang dari bonus dua setengah gaji.

Setelah menganggur selama tiga bulan, Aku dapat kerjaan baru dengan gaji yang sepadan. Aku udah was-was nih takut kejadian lagi seperti di tempat kerja sebelumnya, bagaimana uang Aku seperti tidak berbekas alias lenyap begitu aja. Pada akhirnya Aku harus cerdas menggunakan uang gaji yang keluarnya setiap tanggal 25 itu. Berikut adalah beberapa langkah cerdas gunakan uang.

 

Sumber: https://rb.gy/gzl5e

Catat Semua Pengeluaran Perbulan

Aku mengikuti saran teman untuk catat semua pengeluaran harian selama satu bulan. Beruntung, ada aplikasi mencatat pengeluaran yang Aku download di playstore. Setelah hitung-hitung, akhirnya Aku bisa menentukan kisaran biaya yang diperlukan untuk transport, makan, dan biaya lainnya.

 

Selanjutnya, Aku menggunakan cara tradisional ala emak-emak yaitu amplop. Itu berguna lho. Jadi Aku bisa memisahkan uang yang akan digunakan untuk makan, transport, biaya jalan-jalan, atau belanja bulanan. Habis itu Aku juga transfer uang tabungan ke rekening lainnya dan juga menunaikan shodaqoh bulanan ke lembaga zakat.

 

Beberapa jam setelah memisahkan uang tadi, Aku merasa seperti boke. Gimana ga keliatan boke, begitu liat rekening kok kayak habis, tapi yang pasti kebutuhan bulanan termasuk tabungan tercukupi. Dan Aku juga tetap mencatat pengeluaran harian selama sebulan. Pencatatan ini perlu untuk memantau arus kas keluar setiap harinya.

 

Gunakan target harian pengeluaran

Target pengeluaran itu perlu biar ga kebablasan menggunakan uang. Biasanya Aku targetin dalam sehari makan 50.000. itu termasuk makan siang dan sore plus buah. Kalaupun ada sisa, biasanya Aku tabung.

 

Ga cuman hari kerja, target pengeluaran juga perlu untuk hari sabtu dan minggu. Karena jujur, pengeluaran terbesar itu terjadi di hari libur. Bagaimana Aku biasanya hangout bersama teman, nongkrong di kafe, belanja di mal, nonton film, atau traveling ke luar kota.

 

Gampang-gampang susah sih menentukan pengeluaran di hari libur, karena sifatnya yang tidak tetap alias ga selalu keluar rumah juga. Tapi biasanya Aku batasin maksimal 200.000 pengeluaran sehari, lewat dari itu mending balik ke rumah, hehe.

 

Menggunakan teori 60 dan 40 Persen

Aku menggunakan teori 60 dan 40 persen. Jadi, 60 persen adalah uang yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan sehari-hari sedangkan 40 persen lagi adalah dana simpanan (tabungan, dana darurat, deposito atau investasi).

 

Sebagai contoh, jika gaji sebesar dua juta perbulan, itu artinya 60 persen dari dua juta yaitu 1200.000 adalah dana yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Dari 60 persen ini dibagi untuk kebutuhan makan, transport, dan lainnya. Sedangkan 40 persen yaitu 800.000 digunakan untuk dana simpanan dan dana darurat, syukur-syukur bisa investasi dan deposito.

 

Inget, dana darurat itu perlu banget. Kita ga tau apa yang bakal terjadi hari besok, dua hari kemudian atau sebulan lagi. Dana darurat ini bisa dipakai untuk keperluan yang mendesak, misal kalau tiba-tiba terkena musibah dan butuh dana secepatnya. Kalau bukan dari dana darurat lalu dari mana?

Sumber: https://rb.gy/kv007

Ubah Gaya Hidup

Salah satu alasan kenapa orang gagal dalam mengelola pengeluaran karena gaya hidup yang tinggi. Tapi kalau pakai prinsip pengusaha, semakin tinggi biaya hidup, pendapatan juga harus lebih tinggi, bukan? Tapi bagaimana bagi karyawan yang belum punya usaha seperti Aku ini? ya menyesuaikan sesuai gaji.

 

Pada intinya, jangan malu terlihat sederhana, malu lah kalau sok kaya tapi uang ga ada. Aku memilih makan siang di warteg ketimbang di restoran mahal. Boleh sih makan di sana tapi maksimal sebulan dua kali. Ataupun ngumpul sama temen-temen di kafe, biasanya Aku hanya beli minumnya aja, sisanya makan di luar. Makan di kafe mahal gile, uangnya bisa dipake makan seharian di warteg.

 

Aku memilih untuk tidak menggunakan kartu kredit jenis apapun demi kepentingan diri sendiri juga. Dan walaupun hasrat membeli barang itu sangat tinggi, Aku masih bisa tahan. Aku ga mau bersenang-senang, sebelum mandiri dari segi finansial.

 

Jangan lupa Investasi

Beragam investasi bisa kita gunakan. Salah satu yang paling aman adalah reksadana. Tapi ya gitu, dapetnya juga kecil. maksimal 5 persen lho setahun. Seperti pohon yang semakin tinggi semakin kencang angin yang menerjang.

 

Itu juga berlaku pada investasi. Bagaimana semakin tinggi yang didapatkan, semakin tinggi juga resikonya. Salah satunya adalah investasi Saham. Jadi, Mas Aulia Akbar ini baru aja rugi dari investasi Saham. Tapi ya itu udah bagian dari resiko.

 

Bisa untung, bisa juga buntung alias minus. Selain reksadana dan saham, ada juga emas. Menarik sih  karena ada juga tabungan emas seperti di Pegadaian. Disarankan untuk membeli emas batangan, karena kalau emas perhiasan akan turun harganya entah itu karena retak, atau cacat pada perhiasannya. Selain Emas, ada juga investasi berupa surat hutang negara. Jadi negara yang berhutang ke kita dan pastinya terjamin.

 

Cerdas mengelola keuangan itu perlu, biar kita bisa mandiri secara finansial. Semua kebutuhan harian tercukupi, begitu juga kebutuhan tersier maupun investasi yang penting untuk masa depan. Ingat, keputusan hari ini akan membawa pengaruh di masa depan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *