Sebenarnya Brown Canyon itu adalah Green Canyon (Cukang Taneuh) yang karena hujan warna hijaunya berganti warna jadi Coklat dan saya istilahkan saja menjadi saja Brown Canyon. Green Canyon terletak di Cijulang kira-kira 20KM dari Pangandaran. setibanya di Terminal Cijulang, masih 500 M lagi untuk sampai ke Green Canyon. kita bisa menggunakan angkot (kalau ada) dan ojek untuk sampai di Green Canyon. Ketika berada di terminal Cijulang ada tukang ojeg bilang kepada kami, “kalau sekarang mah green canyon jelek soalnya habis hujan mending ke batu karas aja” sedikit mengelutuk tukang ojeng yang lain bilang ” caina ge coklat (airnya juga coklat)“. karena memang rencana awal kami ingin ke green canyon akhirnya kami memutuskan ke green canyon bagaimanapun bentuknya. ketika dijalan dengan akang tukang ojek saya melihat sungai benar-benar berwarna coklat dan situasi saat itu sedang mendung. setibanya di Green Canyon kami memutuskan untuk makan siang baru memulai petualangan.
Namun sial menimpa kami, saat baru selesai makan hujan turun sangat derasnya. mau tidak mau kami harus menunggu hujan itu berhenti. setelah berhenti kami pun memulai pertualangan menuju ke dalam cukang taneuh. Sial-nya lagi kami tidak bisa melakukan Body Rafting disana padahal saya sempat tawar menawar dengan akangnya dan sudah sepakat dengan harganya.
Kami hanya berfoto-foto disana itupun tidak lama, kami diberi waktu sama akangnya 15 menit. tak mau menyiakan waktu kami langsung berfoto narsis bagaimanapun gayanya yang penting judulnya foto. tak banyak orang yang ada disana kami hanya lihat beberapa orang namun mereka juga bukan pengunjung sepertinya.
Setelah bernarsis ria kami pun balik menuju dermaga. dan setibanya di dermaga tak ada satupun angkot maupun ojek disana!. pahit sekali memang hari itu sudah tak bisa menikmati body rafting mau pulang pun tak bisa. ditambah lagi kata akang disana bus yang ada di terminal Cijulang yang menuju ke Ciamis tak beroperasi di atas jam 3sore. Bingung-bingung mau balik bagaimana kita bus tak ada tukang ojek pun tak ada. Beruntung ternyata si Noviar sempat menyimpan nomor hp si akang tukang ojek yang di terminal. namun karena cuma dia yang ada akhirnya sang akang nyari temannya satu lagi untuk ngojek kami. Saya bilang ke dia untuk antar kami ke pangandaran tapi dia tak mau kesana karna banyak polisi disana ditambah lagi kita kan naik motornya bertiga dalam satu motor. Sang Akang akhirnya mengantar kami ke Tempat Bus Budiman yang akan menuju Ciamis, yasudahlah dari pada kita tidak bisa balik saya menyetujui saja usulan akang tadi. Setibanya di Tempat Bus Budiman ternyata bus itu berangkat pukul setengah 7 malam dan harga tiketnya lebih mahal ketimbang berangkat tadi. karena Bud Budiman tidak mengenal tarif pendek jadi kita membayar tarif menuju Bandung. Uang keluar begitu cepatnya tak terkendali, bagaimana mau disebut backpacker kalau begini. tapi yasudahlah dapat bus juga alhamdulillah yah.