Sial Brown Canyon!

Sebenarnya Brown Canyon itu adalah Green Canyon (Cukang Taneuh) yang karena hujan warna hijaunya berganti warna jadi Coklat dan saya istilahkan saja menjadi saja Brown Canyon. Green Canyon terletak di Cijulang kira-kira 20KM dari Pangandaran. setibanya di Terminal Cijulang, masih 500 M lagi untuk sampai ke Green Canyon. kita bisa menggunakan angkot (kalau ada) dan ojek untuk sampai di Green Canyon. Ketika berada di terminal Cijulang ada tukang ojeg bilang kepada kami, “kalau sekarang mah green canyon jelek soalnya habis hujan mending ke batu karas aja” sedikit mengelutuk tukang ojeng yang lain bilang ” caina ge coklat (airnya juga coklat)“. karena memang rencana awal kami ingin ke green canyon akhirnya kami memutuskan ke green canyon bagaimanapun bentuknya. ketika dijalan dengan akang tukang ojek saya melihat sungai benar-benar berwarna coklat dan situasi saat itu sedang mendung. setibanya di Green Canyon kami memutuskan untuk makan siang baru memulai petualangan.
Namun sial menimpa kami, saat baru selesai makan hujan turun sangat derasnya. mau tidak mau kami harus menunggu hujan itu berhenti. setelah berhenti kami pun memulai pertualangan menuju ke dalam cukang taneuh. Sial-nya lagi kami tidak bisa melakukan Body Rafting disana padahal saya sempat tawar menawar dengan akangnya dan sudah sepakat dengan harganya.

Kami hanya berfoto-foto disana itupun tidak lama, kami diberi waktu sama akangnya 15 menit. tak mau menyiakan waktu kami langsung berfoto narsis bagaimanapun gayanya yang penting judulnya foto. tak banyak  orang yang ada disana kami hanya lihat beberapa orang namun mereka juga bukan pengunjung sepertinya.
Setelah bernarsis ria kami pun balik menuju dermaga. dan setibanya di dermaga tak ada satupun angkot maupun ojek disana!. pahit sekali memang hari itu sudah tak bisa menikmati body rafting mau pulang pun tak bisa. ditambah lagi kata akang disana bus yang ada di terminal Cijulang yang  menuju ke Ciamis tak beroperasi di atas jam 3sore. Bingung-bingung mau balik bagaimana kita bus tak ada tukang ojek pun tak ada. Beruntung  ternyata si Noviar sempat menyimpan nomor hp si akang tukang ojek yang di terminal. namun karena cuma dia yang ada akhirnya sang akang nyari temannya satu lagi untuk ngojek kami. Saya bilang ke dia untuk antar kami ke pangandaran tapi dia tak mau kesana karna banyak polisi disana ditambah lagi kita kan naik motornya bertiga dalam satu motor. Sang Akang akhirnya mengantar kami ke Tempat Bus Budiman yang akan menuju Ciamis, yasudahlah dari pada kita tidak bisa balik saya menyetujui saja usulan akang tadi. Setibanya di Tempat Bus Budiman ternyata bus itu berangkat pukul setengah 7 malam dan harga tiketnya lebih mahal ketimbang berangkat tadi. karena Bud Budiman tidak mengenal tarif pendek jadi kita membayar tarif menuju Bandung. Uang keluar begitu cepatnya tak terkendali, bagaimana mau disebut backpacker kalau begini. tapi yasudahlah dapat bus juga alhamdulillah yah.



Asyiknya di pameran Deep & Extreme

Saat sedang browsing-browsing di google, tiba-tiba saya menemukan informasi tentang pameran Deep & Extreme Indonesia 2011di JCC. Lalu saya mengajak teman-teman saya untuk ikut, terutama Noviar dan Topik yang suka jalan-jalan, biaya masuk sekitar Rp20000. 

Kami mendapatkan sebuah untuk menadah tempat minum, entah apa namanya saya lupa. Hanya satu hall saja, pameran ini tidak sebesar pameran komputer yang menyewa semua hall di JCC. begitu masuk kita akan di suguhkan dengan berbagai alat selam. Namanya juga pameran deep and extreme pasti berbau laut dan kegiatan petualangan. kawan-kawan saya pun bingung karena yang mengerti tentang pameran itu hanya noviar saja.

Give up deh

Ternyata disana banyak sekali yang bisa kita coba. kami mencoba untuk menonton sebuah video tentang hiu dilaut, kami disuruh masuk kedalam sekat di dalamnya berjejer bangku-bangku serta sebuah LCD yang besar dengan home theater. 

seru sih menonton rame-rame tapi lama kelamaan kami bosan juga dan memutuskan untuk keluar dari tempat nonton video itu, ternyata banyak juga promosi pariwisata dari luar maupun dalam negeri, seperti untuk dalam negeri ada gunung kidul, banda aceh, raja ampat, pulau komodo, derawan dll serta dari luar negeri ada dari India, Malaysia dll saya lupa hehe. 

Kami memutuskan untuk mencoba olahraga extreme disana yaitu climbing. kita harus mengantri dulu sebelum mencoba climbing itu, tadinya sih saya tidak mau ikut tapi saya paksakan saja. Tak perlu khawatir ada yang membimbing kita kok, saya sendiri ada yang membimbing, mbaknya siapa lupa namanya, dia secara rinci menjelaskan ke saya cara memakai alatnya serta cara naik dan turun. 

Berkali-kali salah dan diulang berkali-kali membuat mbaknya sedikit kesal mungkin soalnya suaranya agak keras hehe maklum mbak saya masih pemula banget. sampai pada akhirnya saya berhasil turun walau dengan cara yang salah dan mbaknya sudah cape mungkin ya ngajarin saya soalnya cuma saya yang paling lama disana. 


Buku Promosi
Setelah bermain yang extreme-extreme kami pun duduk-duduk disana, ternyata ada pengundian berhadiah entah dari mana, kami cuma nonton saja lah. setelah lama duduk-duduk disana lalu kami pun balik. Karena ada sebagian teman saya  yang menaruh motor di rumah saya maka mau tidak mau harus ke rumah saya dulu, lalu kami makan mie ayam purwodadi langganan kami.

Disana saya bercerita tentang keinginan untuk mengajak teman-teman saya ke kampung saya di Ciamis, mereka bilang terserah, terutama Noviar dan Topik, mereka sih siap-siap saja katanya. Entah kapan jadinya yang jelas sih mereka siap sedia bila diajak kesana. 

Touring ke Bandung

Sudah berkali-kali ke Bandung, namun baru kali ini saya mencoba touring kesana. Hilman mengajak saya untuk pergi kesana, saya sih hanya pasang badan saja. Lalu saya mengajak Benjo (ari), dia tahu jalanan di kota bandung malah bisa beberapa kali dalam sebulan dia ke Bandung untuk menemui cewenya itu.

Berangkat pagi-pagi dari Bintaro, lalu kami memutuskan untuk melewati Puncak karena sekalian jalan-jalan juga. Melewati Parung dan dilanjutkan langsung ke Kota Bogor lalu sampailah kami di Puncak. Sempat berhenti beberapa menit di Puncak Pass lalu kami melanjutkan perjalanan kesana.

Tiba-tiba begitu sampai di cipanas, ada polisi yang memberhentikan motor kami namun tidak dengan benjo yang sudah duluan jalan. entah apa salah kami sampai harus di berhentikan, banyak sekali salahkan beliau yang budiman itu menyebutkan serta menakut-nakutin kami karena dia punya bukti ada CCTV disana. Setelah berurusan yang sangat lama akhirnya kami bisa meneruskan perjalanan ke Bandung. Untuk urusan itu pasti tahu sendiri lah berurusannya bagaimana.

di Puncak Pass

Sanpai pada akhirnya saya tiba di Padalarang dan beristirahat di SPBU disana. Setelah sholat, kami menunggu teman kami satunya, benjo dan setta yang masih berada di belakang. Akhirnya kami bisa bertemu kembali setelah berpisah cukup lama hehe. Setta bercerita bahwa hpnya kerendem air, hahaha lagian dia naruh hp di sakunya dan ternyata air masuk disakunya itu, udahlah kerendem bener-bener itu hp. Setelah berbincang lama kami pun meneruskan perjalanan ke Bandung lalu ke Jatinangor.

Setibanya di Kota Bandung, Benjo hapal banget ya jalanannya yang satu arah dimana-mana, saya sendiri pun masih belum hapal jalanan di Kota Bandung karena satu arahnya itu. Ketika berada di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Lampu Merah dimana-mana!.

Mengeluh sekali kami saat itu karena lampu merah malah berpihat jalanan arah ke Kota Bandung, sementara masih jauh sekali untuk sampai ke jatinangor. menempuh perjalanan satu jam dari kota Bandung, sampailah kami di Jatinangor lalu ke kostan teman saya di daerah cikuda.

Sesampainya disana kami langsung istirahat, merehat badan dan si hilman iseng-iseng nanya ama teman saya senna, “sen kaos kaki gw basah nih boleh ga dimasukin ke magiccom buat ngeringin”, sontak senna langsung menolaknya, gila aja kali ya buat nanak nasi malah dimasukin kaus kaki hahaha berapa lama itu keringnya.

di jatinangor

Ketika di Jatinangor, saya meminjamg sepeda motornya hilman untuk berkunjung ke teman saya satunya lagi chenty, karena jauh kalau harus jalan kaki ditambah lagi serem juga jalanannya karena sepi dan angker.

Tak lama kami di Jatinangor, hanya semalam saja dan paginya sekitar jam 9 pagi, kami memutuskan untuk pergi ke Bandung, rencananya sih si Hilman bertemu dengan salah seorang perempuan di sana, cihuuy. Kami sempat berhenti di depan lapangan Gazibu yang di depannya terdapat Gedung Sate Bandung, karena situasi hari jum’at lalu kami mencari mesjid untuk sholat.

Lapangan Gazibu Bandung

Sempat mutar-mutar di kota Bandung karena mencari sebuah mesjid untuk sholat jum’at. Akhirnya santo mengajak kami ke sebuah mesjid di depan SMA 22 Bandung, dekat jalan riau. Ada sekolahan juga di bawah mesjid itu rupanya, ramai sekali saat itu. saya sempat mencoba beberapa jajanan yang ada di sekitar mesjid itu. tak lama setelah sholat Jum’at kami pun makan dulu disana.

Setelah makan kami pun melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta lalu Santo dan Senna balik lagi ke Jatinangor. Ternyata Hilman hanya bermodalkan sebuah hp yang bisa GPS untuk menuju ke cewe itu, tak lama untuk sampai disana, hilman sendiri kelihatannya sangat ahli dalam memainkan GPS walau belum pernah ke tempat itu.

Sampailah kami di SMA tempat cewe itu sekolah, wah so sweet ya haha di kunjungi orang jauh, tak lama dia ngobrolnya karena memang situasi lagi jam sekolah dan belum keluar, lalu kami memutuskan untuk balik ke Jakarta lewat purwakarta, Cikarang, Kalimalang bekasi lalu Kebayoran Lama. Untung ada benjo, dia yang menuntun kami sepanjang jalan menuju pulang ke Jakarta itu.

Akhirnya sampai juga kami pulang kerumah masing-masing ternyata esoknya hilman harus masuk kuliah lagi, wah cape banget pasti itu.

Gambar sama Aslinya kok beda ya!

Just Alpukat asli (Google)

Jus Alpukat memang enak, walau pahit tapi kita bisa menambahkan gula dan susu coklat didalamnya ditambah dengan gelas yang cantik menambah daya pikat untuk meminumnya. Namun berbeda dengan jus alpukat yang saya beli kali ini.

kami sedang berada di sebuah warung remang-remang yang ada persis di pinggir situ dekat rumah teman kami Topik sebutannya. Lalu kami disuguhkan oleh berbagai menu yang menarik entah mengapa saya malam memilih untuk minum jus alpukat saja, lalu ternyata teman-teman yang lain juga memesan jus yang sama okelah kita semua pesan jus alpukat. Dilihat dari menunya sih sepertinya nikmat ya dengan Jus Alpukat ditambah susu coklat dan gelas yang tinggi diminum samping danau lagi.


Sembari menunggu kami pun ngobrol-ngobrol tentang berbagai hal, cepat juga jadinya itu jus, tapi kok beda dengan saya pesan jus ditempat lainnya lama. Sampailah gelas demi gelas di tangan kami, begitu terkejutnya saya melihat jus itu, kok beda banget ya sama yang di menu, ga ada gelas cantik apalagi susu coklat.

Jus Alpukat aspal

Begitu dirasakan pun ternyata rasanya datar sekali sepertinya jus itu alpukat yang di ulek lalu dicampur air putih, gula dan susu. malah ada rasa yang sangat datar sekali benar-benar seperti air putih. Enek banget minumnya dari tampilannya aja udah aneh apalagi rasanya. benar-benar menipu sekali warung itu. Saya sendiri terpaksa meminum jus aneh itu karena sayang juga kalau di buang.

semua teman saya tak ada yang menghabiskan minumannya. mana mahal lagi masa satu gelasnya Rp6000, mending beli jus beneran deh di pinggir jalan. hadeeh benar-benar menipu itu menu sama tampilan aslinya. untuk ke depannya jangan lagi deh percaya sama yang ada di demu bisa-bisa menipu.

Touring Tangerang – Carita

Carita terletak di barat pulau jawa dan berada di kabupaten pandeglang Waktu yang di tempuh dari Jakarta ke Anyer sekitar 2 jam-an kalau naik mobil via Tol Merak sementara saya dari Tangerang – Carita bisa menempuh lebih dari 5 jam. melalui jalan raya tangerang – cilegon lalu cilegon – carita. seringnya beristirahat di jalan serta sempat hujan menjadi alasan waktu temput yang lama. Sempat ada kejadian lucu ketika kami sedang ada di kota tangerang lalu si azhari yang naik motor dengan saya jalan duluan dan dhani pun terpisah dengan alief disana, kami saling tunggu-tungguan dijalan, azhari menunggu alief, alief menunggu dhani dan azhari dijalan disangkanya dhani dan azhari  masih ada di belakang padahal dhani dan azhari sudah lebih di depan dari pada dia, dhani kemudian menunggu azhari dan alief padahal azhari sendiri sudah ada di jalan raya serang. Azhari dan saya pun menunggu mereka berdua. Sempat lama juga tunggu-tungguan, untung ada hp sebagai alat komunikasi yang sangat handal.

Jalanan raya yang rusak menjadi faktor yang kedua kami agak lama sampai. apalagi di sekitar karakatau steel cilegon, lubangnya besar sekali sampai seperti kolam ikan di tambah dengan truk-truk tronton yang besar. Rencana kami ke Carita memang berniat mencari sebuah villa untuk liburan nanti sempat dua kali mencari villa akhirnya kita menemukan villa yang harganya miring lokasinya strategis.

Situasi Mendung di pantai depan vila

karena dekat dengan pantai dari carita pun tidak jauh dari pantai. pantainya pun sangat sepi tidak ada orang yang berenang disana karena memang waktu itu sedang hangat-hangatnya krakatau naik statusnya menjadi waspada. air lautnya pun tidak sejernih biasanya dan awan pun hitam kelat seperti akan terjadi badai ombaknya juga tinggi di beberapa wilayah. bisa dikatakan carita saat itu nyaris seperti kota mati tidak seperti weekend atau hari biasanya ramai. Setelah berlama-lama disana kamipun pulang kembali. Waktu temput dikala pulang ke Tangerang/Jakarta bisa dikatakan lebih lama dari berangkat, aneh memang padahal kita tidak berhenti sepanjang jalan memang ketika di cilegon kita mengambil jalan pintas, jalan baru yang belum di resmikan dan masih tertutup untuk mobil tentu tidak untuk motor. kami berangkat pulang sekitar jam setengah 3 sore dan saya baru sampai rumah sekitar 11 malam. Sungguh perjalanan yang melelahkan ditambah lagi besoknya harus masuk kuliah, kelas pagi pula benar-benar bikin bakan remuk namun ini pertama kalinya saya ikut touring naik motor banyak pengalaman selama touring singkat ini dan bukan tidak mungkin saya akan ikut touring berikutnya.