Dalam memperingati hari RA Kartini yang setiap tahun pasti dirayakan dengan berpakaian tradisional Indonesia, Aku sendiri menyempatkan waktu untuk menonton langsung filmnya di Netflix via IndiHome sebagai Internet Keluarga yang paling bisa diandalkan. Berlangganan Netflix sekarang sangat praktis dengan paket bundling dari IndiHome yang masih dalam Telkom Group. Jadi, pembayarannya sudah sangat praktis, kan.
Sejujurnya, aku tidak terlalu paham mengenai kisah hidup RA Kartini, yang aku tahu Beliau pahlawan emansipasi kesetaraan gender bagi Wanita. Dimana Beliau ingin menyamaratakan derajat Wanita dan mendapatkan hak Pendidikan yang sama dengan pria. Tetapi, di film ini aku mendapatkan gambaran jelas mengenai kehidupan Ibu Kartini dari kecil hingga dewasa.
Setelah resign dari sebuah bank BUMN pada bulan Maret 2017 lalu, aku memutuskan untuk menimba ilmu di kampung inggris yang ada di Pare. Soal kenapa kok tiba-tiba kepikiran untuk belajar bahasa inggris di pare akan aku ceritakan di post blog selanjutnya. Nah, di post blog ini mau bercerita mengenai suasana bulan puasa di kampung inggris, Pare. Ada beberapa hal yang bikin aku kangen banget dan ingin diceritakan di post blog ini:
1. Sahur bareng teman satu mess
Total sudah dua bulan aku tinggal di Pare, salah satu kecamatan di Kabupaten Kediri atau lebih dikenal kampung inggris. Honestly, ini pertama kalinya puasa ramadan jauh dari orang tua di Jakarta. Rasa takut karena ga ada yang bangunin sahur terus menghantui. Tapi aku bersyukur, tinggal satu kamar dalam mess kursus bersama beberapa teman yang membuat aku ga bakalan kesiangan.
Setiap perpindahan tempat atau waktu pasti akan ada yang namanya Shock culture. Ya, itu wajar dan normal sih untuk pertama kali sebelum membiasakan diri dengan keadaan sekitar. Pertama kali mendengar aku akan ditempatkan di Bitung, pertama shock banget lah. Ga pernah tinggal jauh dari orang tua, terus tiba-tiba penempatannya di Sulawesi Utara, yang notabene jauh banget dari pulau Jawa. Kalaupun mau balik, kudu mikirin harga tiket yang memang ga murah. Continue reading “Shock Culture Pertama Tinggal di Bitung”
Pandemi Covid-19 sudah berlansung dua tahun lebih. Sudah dari tahun Februari 2020 pula aku menerapkan kebiasaan baru seperti work from home dan melakukan segala aktivitasnya melalui online. Bagi aku yang pekerja kantoran ini memang berasa banget pentingnya sebuah laptop untuk kerja dari rumah. Ya, untuk itu perlu juga membeli laptop yang sesuai dengan spesifikasi mumpuni agar kegiatan work from home dapat berjalan lancar tanpa kendala.
Oh iya, bagi kalian para pekerja ataupun anak kuliah dan sekolahan yang sedang mencari laptop, aku ada beberapa tips nih sebelum kalian membelinya. Berikut ini kami berikan lima tips membeli laptopbaru.
Setelah selesai pelatihan dasar militer selama tiga bulan di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, akhirnya aku mendapatkan penempatan tetap. Memang, selama setahun ini kami ditempatkan sementara di Jakarta untuk magang, dan setelahnya baru mendapatkan penempatan tetap. Pukul 10.00 kami sudah berkumpul di lapangan untuk dibacakan pengumuman. Satu persatu mulai disebutkan. Ada yang penempatan di Aceh, Batam, Ambon hingga Merauke. Aku sendiri mendapatkan penempatan di Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Pertama mendengarnya, aku langsung lemas. Gimana sih rasanya mau nangis tapi ga bisa? itulah yang aku rasakan pas dapat penempatan di luar pulau Jawa. Memang, sebelumnya aku terlewat pede karena menjadi kandidat untuk penempatan Jakarta, nyatanya aku tetap dilempar ke daerah juga.
Kakak dan Ibu aku pun sudah pasrah ketika mendapatkan penempatan jauh di sulawesi utara sana. Yang aku bisa lakukan adalah berdamai dengan keadaan. Menerima bahwa aku akan tinggal jauh dari orang tua dan teman-teman. Ada yang mengatakan aku lebay, tapi pernah ga sih kalian merasakan orang yang udah tinggal menetap lama dan ga pernah merantau, tiba-tiba mendapatkan penempatan jauh di luar pulau, pasti shock lah.
Bagaimana aku berdamai dengan keadaan? ya, selama ini aku berusaha mengelabuhi pikiranku yang liar ini. Aku menganggap bahwa tinggal di sana menyenangkan. Aku bisa memulai bisnis, merawat diri jadi lebih baik dan lebih pentingnya aku bisa bermain game sesuka hati. Ya, nyatanya aku tetap cemas juga, memang hanya waktu yang bisa mengobatinya.
Tiba di Bandara Soekarno Hatta
Tanggal 3 Januari 2022 adalah awal pertualangan aku di Sulawesi dimulai. Aku tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado dan kemudian pindah ke kantor aku di Manado. Singkat cerita, aku disuruh orientasi dulu seminggu di Manado dan Seminggu di Kapal. Soal orientasi ini aku ga banyak komentar. Intinya, aku ingin buru-buru ke Bitung dan tinggal menetap di sana.
Suasana Jalan Kota Bitung di Girian
Setelah masa orientasi berakhir, akhirnya aku dijemput dari Manado ke Bitung, tempat dimana aku ditempatkan sesuai surat perintah dari pusat. Bagaimana rasanya di Bitung? yang pastinya senang banget. Tempat yang tidak seburuk yang aku kira lah. Ya, aku memang masih bisa melanjutkan aktifitas seperti membaca buku dan menulis blog seperti di Jakarta dahulu. Cuman job seperti endorse produk sepertinya sudah tidak ada. Mengingat biaya pengiriman yang mahal dari Jakarta ke sini. Mau ga mau ya aku harus pindah market ke Sulawesi Utara.
Suasana Kota Bitung dari Ketinggian
Berada di Bitung ini memang menyenangkan. Kota yang tidak terlalu rame seperti di Jakarta, sangat cocok bagi aku yang introvert. Apalagi aku tinggal agak jauh dari pusat kota dan tidak ada pemukiman. Pagi hari pun aku hanya mendengar suara ayam berkokok dan burung yang hilir mudik di angkasa.
Malam itu, aku iseng buat video keberangkatan dari Jakarta ke Bitung. Lalu tidak disangka video tiktok aku FYP(For Your Page) dan viral di area Sulawesi Utara. Banyak dari mereka yang tinggal di sini menyambut aku secara daring dengan sangat baik. Aku bersyukur mendapat penempatan yang tepat di sini karena orangnya ramah-ramah. Ya, merantau tidaklah seburuk dan menakutkan. Mungkin cara inilah yang bisa membuat aku untuk hidup secara mandiri, setelah 30 tahun lamanya tinggal bersama orang tua.
Ads Blocker Detected!!!
We have detected that you are using extensions to block ads. Please support us by disabling these ads blocker.