Klenteng Tua di Pecinan Glodok

Sejak jaman Belanda, Glodok merupakan daerah Pecinan di Batavia atau yang sekarang bernama Jakarta. Banyak bangunan tua dan historis disini. Namun sekarang, orang lebih mengenalnya sebagai sentra penjualan elektronik di Jakarta. Tapi tahukah anda bahwa di daerah Glodok ini ada Klenteng Tertua se-Jakarta?

Namanya Klenteng Kim Tek Ie atau Lebih dikenal dengan Vihara Dharma Bhakti Berdiri sejak Tahun 1650. Menjadikan Klenteng ini sebagai Kleteng Tertua di Jakarta. Terletak di Jalan Kemenangan, Tamansari, Jakarta Barat. 

Berada di lingkungan padat pemukiman penduduk. Akses jalannya lumayan sempit, walau motor masih bisa lewat. Tidak ada papan pemberitahuan yang menjelaskan keberadaan klenteng ini, membuat saya sempat bertanya-tanya pada warga sekitar letak klenteng itu. 

Klenteng Hui Tek Bio
Situasi di lingkungan Klenteng

Terdapat tiga bangunan disana. Saya pun menuju bangunan yang terlihat sangat sepi. Namanya Klenteng Hui Tek Bio. setelah duduk-duduk diluar, tiba-tiba penjaga klentengnya memanggil saya untuk masuk kedalam. Mereka mempersilahkan saya untuk melihat-lihat altar yang ada di dalam.

Penjaga klenteng itu menunjuk dan memberitahu saya bahwa itu adalah patung dewi kwan Im serta ada satu altar utama namun saya tidak tahu namanya. Penjaga klentengnya memang ramah, jadi jangan malu-malu bertanya sama mereka. Saking ramahnya, malah ada yang nawarin makan segala. tau aja saya lagi laper, hehe.  

Saya pun menuju ke vihara dharma bhakti atau Klenteng Kim Tek Ie yang berada di paling ujung dari ketiga klenteng itu. Dibatasi oleh sebuah pagar untuk masuk kedalamnya. situasi di lingkungan klenteng sendiri sangat ramai oleh orang-orang yang sedang menunggu untuk diberikan ‘zakat’ oleh klenteng. mereka adalah golongan tidak mampu dari warga sekitar. 

Orang sedang beribadah
Gerbang masuk klenteng disambut oleh sebuah patung

Tampak dari luar, bangunan vihara dharma bhakti cukup megah, dan sangat tradisional sekali. Walau sudah tua tapi tidak nampak bangunan itu sudah hampir 4 abad lamanya. Memang dahulu Klenteng ini sempat dirusak dan dibakar pada jaman Belanda. Namun akhirnya pada tahun 1755, Klenteng dipugar kembali dan tetap kokoh berdiri hingga sekarang.

Saya pun masuk kedalam Klenteng itu. Walau di ijinkan berfoto, tapi kita juga harus menghormati orang yang sedang beribadah didalamBangunan dalamnya cukup luas. terlihat beberapa lilin-lilin besar tampang menyala, beberapa orang hilir mudik menyalakan hio maupun berdoa disana. 

Terlihat orang sedang sibuk didalam klenteng
Beberapa pekerja sedang mengecat Klenteng

Terdapat patung-patung juga didalam terjejer rapi seperti berbaris sejajar. Di sekeliling Klenteng pun terdapat altar-altar. Setelah berkeliling di sekitarnya, ternyata cukup luas juga halaman klenteng itu.

Klenteng itupun rupanya sedang berbenah untuk menghadapi imlek yang akan datang sebentar lagi. terlihat beberapa orang mengecat klenteng dengan warna merah, ada juga yang sedang membawa lilin-lilin merah yang sangat besar. Ada pula beberapa orang sedang membersihkan klenteng.

Keramaian Glodok menjelang Imlek

Keluar dari halaman klenteng, namun masih berada di lingkungan Glodok atau di sekitar jalan Pancoran. Terlihat beberapa orang sedang sibuk berbelanja kebutuhan untuk imlek. rata-rata mereka membeli baju, makanan dan ada juga yang membeli uang recehan. Mungkin uang itu digunakan untuk memberi keponakan atau sepupu yang masih kecil. 

Situasi glodok pun meriah dengan berbagai lampion-lampion khas imlek, serta ada juga barongsai keliling yang meminta-minta uang kepada pengunjung. Terdengar para pedagang menyatakan penglaris kepada dagangannya, seketika Imlek ini pun menjadi berkah bagi mereka yang notabene tidak merayakannya. 

14 Comments

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *