Pulau Batam terletak di kepulauan Riau dan berbatasan langsung dengan singapura hanya dipisahkan dengan laut, membuat pulau ini menjadi berkembang dan tempat persinggahan sementara orang yang akan menuju atau balik dari singapura via kapal cepat. pulaunya pun sedikit lebih kecil dari singapura dan belum sepadat singapura.
ketika di pelabuhan singapura saya melihat orang indonesia memegang paspor hijau dengan memakai baju yang biasa daja namun membawa belanjaan yang banyak tanpa membawa koper satupun. lalu saya beranggapan mungkin dia adalah orang Batam. Enaknya ya jadi orang Batam pagi ke singapura malamnya balik ke batam. ketika itu hanya ada 3 warga Singapura yang ke Batam dengan kapal yang sama dengan saya berbanding terbalik ya dengan orang Indonesia yang ke Singapura melalui Batam jumlahnya sangat banyak.
Orang-orang di Jakarta kalau menyebut kata batam yang ada di benak mereka adalah barang BM-nya. memang iya plat nomornya batam adalah BM namun BM yang dimaksud adalah BlackMarket barang yang tanpa pajak. mungkin karena letaknya yang strategis dengan singapura membuat pulau ini banyak terdapat barang-barang yang tanpa pajak tersebut.
ternyata banyak wisata yang ditawarkan di pulau batam ini. Wisata belanja itu udah jelas ada juga wisata pantai dan juga jembatan barelang yang menghubungkan Batam dengan Rempang dan Galang. Pemrakarsa jembatan tersebut adalah Mantan Presiden Indonesia B.J Habibie. saya pun tidak kesana ketika berada di Batam, katanya sih menempuh perjalanan sekitar dua jam dari kota Batam. saya hanya berbelanja di sekitar Nagoya Hill saja dan berkeliling Kota Batam.
Mobil-mobil asing banyak ditemui di Batam |
disini lebih banyak orang membawa mobil dibandingkan motor. Yang saya salut dari Kota Batam adalah kendaraan parkir pada tempatnya juga tidak adanya pak ogah atau tukang parkir yang meminta uang parkir dijalan seperti dijakarta ataupun kota lainnya.