IslamiCruise Malaysia – Saudi Arabia: Perpaduan Antara Rekreasi dan Pengalaman Spiritual

Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014, IslamiCruise telah menjadi pelopor dalam industri pelayaran dengan menghadirkan konsep unik, yaitu pelayaran bertema Islami pertama di dunia. Bagi saya, konsep ini sangat menarik karena tidak hanya menawarkan kemewahan seperti halnya kapal pesiar pada umumnya, tetapi juga memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi para wisatawan Muslim. Saya merasa ini adalah inovasi yang luar biasa karena IslamiCruise mampu menggabungkan kesenangan berlayar dengan kesempatan untuk memperdalam keimanan.

Hal yang membuat saya semakin tertarik adalah rute baru yang akan ditawarkan pada Januari 2026 mendatang. IslamiCruise akan membuka rute dari Port Klang, Malaysia menuju Jeddah, Arab Saudi, dengan melewati destinasi yang memiliki nilai sejarah Islam yang kaya, seperti Banda Aceh di Indonesia, Maladewa, dan Oman. Menurut saya, ini bukan sekadar perjalanan biasa, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual yang memberikan kesempatan untuk merasakan atmosfer tempat-tempat yang memiliki sejarah penting dalam perkembangan Islam.

IslamiCruise dirancang oleh Intratama Travel Consultant & Tours Sdh Bhd, yang tampaknya benar-benar serius dalam mengemas pengalaman berlayar ini sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Mulai dari penyediaan makanan halal, fasilitas ibadah yang nyaman, hingga berbagai kegiatan rohani seperti kajian, dzikir, dan Qiyamul Lail, semuanya menunjukkan betapa IslamiCruise ingin memberikan pengalaman yang holistik bagi para tamunya. Bagi saya pribadi, hal ini sangat penting karena seringkali, ketika berwisata, kita dihadapkan pada keterbatasan dalam menjalankan ibadah dengan nyaman. Dengan adanya fasilitas yang memadai seperti ini, saya merasa tenang dan nyaman untuk menjalankan ibadah selama perjalanan.

Selain itu, saya juga kagum dengan kerjasama yang dibangun oleh IslamiCruise dengan berbagai merek kapal pesiar ternama seperti Aroya Cruises, Royal Caribbean, Costa Serena, dan banyak lagi. Ini menunjukkan bahwa IslamiCruise tidak hanya berfokus pada aspek spiritual, tetapi juga memastikan bahwa standar pelayanan dan fasilitas yang diberikan benar-benar berkualitas tinggi. Menurut saya, ini langkah cerdas karena mampu menarik minat wisatawan yang menginginkan kemewahan tanpa harus mengorbankan prinsip-prinsip syariah.

Tidak hanya menawarkan kemewahan dan fasilitas yang lengkap, IslamiCruise juga mengemas perjalanan ini dengan kegiatan-kegiatan Islami yang memperkaya spiritualitas. Selama pelayaran, para tamu bisa mengikuti ceramah dan kuliah Islam, sesi tanya jawab dengan ulama, serta Qiyamul Lail di tengah lautan. Selain itu, ada juga kegiatan zikir bersama dan sesi motivasi Islami yang menurut saya sangat inspiratif. Bayangkan saja, kita bisa mendengarkan ceramah yang menenangkan hati sambil menikmati indahnya pemandangan laut. Bagi saya, ini benar-benar pengalaman yang berbeda dan sulit ditemukan di tempat lain.

Salah satu hal yang paling menarik bagi saya adalah adanya paket spesial untuk setiap tamu yang berisi sajadah, tasbih, kompas kiblat, dan tanda pengenal. Ini menurut saya adalah sentuhan yang sangat personal dan menunjukkan perhatian IslamiCruise terhadap kenyamanan para tamunya. Dengan adanya paket ini, tamu tidak perlu khawatir soal perlengkapan ibadah selama perjalanan.

Selain itu, IslamiCruise juga memperhatikan aspek edukasi dalam pelayarannya. Ada sesi khusus yang mengupas sejarah peradaban Islam di destinasi-destinasi yang dikunjungi, seperti di Banda Aceh dan Oman. Bagi saya yang memang suka belajar sejarah Islam, ini adalah nilai tambah yang membuat perjalanan terasa lebih bermakna.

IslamiCruise juga berhasil mendapatkan penghargaan “Best Islamic Cruise Program Award” dari World Islamic Tourism Award. Menurut saya, penghargaan ini memang layak mereka dapatkan, mengingat betapa seriusnya mereka dalam menjaga kepatuhan terhadap syariah dan memberikan pelayanan terbaik. Saya juga semakin yakin bahwa IslamiCruise memang memiliki kualitas yang tidak main-main setelah mengetahui mereka telah menyelenggarakan lebih dari 50 seri pelayaran dan melibatkan lebih dari 170 ulama serta tokoh masyarakat.

Bicara soal destinasi, saya sangat tertarik dengan rute baru yang dinamakan Malaysia – Saudia 1.0 dan Malaysia – Saudia 2.0. Kedua rute ini memiliki durasi 13 malam dan menawarkan pengalaman yang berbeda. Rute Malaysia – Saudia 1.0, misalnya, dimulai dari Jeddah setelah peserta menyelesaikan Umrah atau tur di Timur Tengah. Sementara itu, rute Malaysia – Saudia 2.0 dimulai dari Port Klang dan memberikan kesempatan untuk melaksanakan Umrah atau tur di Timur Tengah setelah tiba di Jeddah. Menurut saya, fleksibilitas seperti ini sangat menguntungkan bagi wisatawan yang ingin menyesuaikan jadwal perjalanannya.

Tidak hanya itu, destinasi yang dikunjungi juga menawarkan pemandangan alam yang luar biasa. Misalnya, Maladewa dengan pantainya yang indah dan air laut yang jernih, atau Salalah di Oman yang terkenal dengan pegunungan hijau dan sejarah Islam yang kental. Saya rasa, kombinasi antara pengalaman spiritual dan kesempatan untuk menikmati keindahan alam seperti ini sangat jarang ditemukan di paket wisata lainnya.

Yang membuat saya semakin terkesan adalah perhatian IslamiCruise terhadap detail-detail kecil namun penting. Misalnya, adanya kolam renang yang terpisah untuk pria dan wanita, serta jadwal aktivitas yang tidak mengganggu waktu shalat. Bahkan pusat kebugaran di kapal pun dirancang dengan mempertimbangkan privasi dan kenyamanan tamu Muslim. Hal-hal seperti ini menurut saya menunjukkan betapa seriusnya IslamiCruise dalam menjaga kepatuhan terhadap syariah tanpa mengurangi kenyamanan para tamunya.

IslamiCruise juga menawarkan berbagai pilihan kabin, mulai dari kabin interior hingga suite mewah dengan balkon. Semua kabin ini dilengkapi dengan arah kiblat dan sajadah, sehingga tamu bisa menjalankan shalat dengan mudah. Selain itu, makanan yang disajikan di kapal pun semuanya telah mendapatkan sertifikasi halal, sehingga tamu tidak perlu khawatir soal kepatuhan diet selama pelayaran.

Saya juga merasa bahwa IslamiCruise sangat memahami kebutuhan wisatawan Muslim yang ingin berlibur tanpa harus merasa khawatir soal kepatuhan syariah. Ini terlihat dari cara mereka merancang kegiatan dan fasilitas di kapal. Misalnya, ada program ziarah ke situs-situs bersejarah Islam di setiap destinasi yang dikunjungi. Saya pribadi merasa program seperti ini sangat bermanfaat karena bisa menambah wawasan tentang sejarah Islam sambil menikmati perjalanan.

Dengan segala kelebihan yang ditawarkan, saya merasa IslamiCruise benar-benar memberikan pengalaman yang berbeda dan bermakna. Bagi saya, ini bukan sekadar pelayaran mewah biasa, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang memberikan ketenangan dan kebahagiaan. Saya sangat tertarik untuk suatu saat bisa merasakan sendiri pengalaman berlayar bersama IslamiCruise dan menikmati perpaduan antara kemewahan dan spiritualitas yang ditawarkan.

IslamiCruise telah membuktikan bahwa liburan tidak selalu identik dengan kesenangan duniawi semata. Dengan konsep yang mereka tawarkan, liburan juga bisa menjadi momen untuk memperdalam iman dan memperkaya pengetahuan tentang sejarah Islam. Saya merasa konsep seperti ini patut diapresiasi dan mungkin bisa menjadi inspirasi bagi industri pariwisata halal di masa depan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *