Cerita Random Tentang Kuala Lumpur

Disini Saya akan bercerita random semua tentang kuala lumpur. saya memang senang melihat perkotaan, maka dari itu setiap berkelana kemanapun saya selalu melihat situasi di kota tersebut seperti apa. pada dasarnya sih kuala lumpur ‘nyaris’ mirip jakarta, ada beberapa tempat yang saya katakan mirip, berikut inilah 7 kerandoman saya akan kuala lumpur :
1. Jarang terdengar Klakson
jarang sekali saya mendengar yang namanya klakson, baik di jalan raya apalagi di tol. kadang klakson bisa membuat orang stress, apalagi klakson di keadaan macet. memang sih Jarang terdengar klakson kelihatannya bagus, tapi tidak untuk orang yang ingin menyebrang jalan karena itu sangat berbahaya, mengapa? jikalau kita tidak lihat kiri kanan bisa jadi mobil itu main tabrak kita aja bagaimana. ketika malam hari sepulang dari  kedai, saya yang sedang menyebrang di zebra cross langsung lari ngibrit ketika melihat mobil yang kelihatannya melaju dengan cepatnya. memang sih itu ga seluruhnya orang disana jarang menyalakan klakson walau saya lihat ada beberapa yang menyalakan klakson disaat terdesak maupun tidak.
2. Pasar baru dan Petaling Street
kalau dilihat dari segi bagunan, dan atap-atap yang tinggi menjulang sepanjang jalan, serta toko-toko di sekelilingnya, petaling street itu hampir mirip pasar baru. Tapi kalau untuk barang yang di jual, ya beda tipis juga, cuman kalau saja lebih banyak orang jualan di depan toko pasti lebih mirip. di petaling street juga ada mobil masuk, tapi di pintu sampingnya saja ga sampai ke dalam, mungkin itu mobil-mobil toko. ga mungkin juga mobil bisa masuk lewat pintu depan bertuliskan petaling street itu, berbeda dengan pasar baru yang motor mobil bisa masuk dengan seenaknya dari pintu depan. 
Di petaling street saya juga melihat ada sebuah klenteng di pinggir jalan raya, namun sayangnya klenteng itu sepertinya sedang tutup, berbeda dengan klenteng yang ada di pasar baru, walau terletak di gang yang sempit, tapi klenteng itu tetap buka walaupun sudah sore. 

Klenteng di Petaling street
3. Tol ada lampu merah
satu hal yang paling aneh adalah adanya lampu merah di jalan yang mirip tol. memang sih disana sangat sulit membedakan jalan tol dengan tidak, karena struktur jalannya sama. dari strukturnya itu terlihat jalan tol, tapi kok anehnya ada lampu merah? selain itu saya salut dengan banyaknya jalan tol disana, karena mempermudah akses bagi kemana-mana. jalan tol disana juga mirip-mirip jakarta walau disana jarang saya melihat jalanan bolong, ada sih cuma beberapa tempat.
Bahkan yang saya takjub lagi adalah dengan adanya tempat berteduh untuk para bikers khusus untuk bikers di jalan tol memang. di jakarta justru ga ada sama sekali tempat berteduh untuk motor, walau para bikers kadang memaksa berteduh di bawah jembatan sampai-sampai hampir satu jalan di tutupi oleh para bikers.

Struktur jalannya mirip jalan tol tapi ini ada lampu merah

4. Salut sama Smart Tunnel

saya iri dengan Kuala Lumpur dengan Smart Tunnelnya. Smart Tunnel memang bukan sembarang Tunnel biasa, karena Tunnel ini berfungsi untuk mengalirkan banjir ke sungai bisa juga dipakai untuk lalu lintas kendaraan kecil yang akan mengarah ke dalam Kota Kuala Lumpur. ketika saya datang kesana Smart Tunnel itu pun sedang berfungsi sebagai mana mestinya, mungkin dikarenakan hujan yang besar maka smart tunnel pun ditutup untuk kendaraan dan digunakan sebagai saluran air. menarik memang dan sangat disarankan untuk di gunakan di Jakarta bila sedang hujan besar, apalagi setelah banjir besar melanda jakarta di tahun 2013 ini.

Smart Tunnel Sedang Beroperasi 
5. Enaknya jogging di taman KLCC
saya melihat banyak sekali orang jogging di taman belakang KLCC. memang ada area untuk jogging tracknya, dan lumayan rindang dengan pohon dimana-mana, bahkan ada petunjuk meternya segala, jadi kita bisa tahu sudah lari berapa meter. Ditambah lagi setelah jogging, istirahat sambil menikmati air mancur dan menara petronas. kalau tidak malu sih bisa mandi gratis di kolam yang ada di taman itu. 

Jogging track di taman KLCC

6. Black Area

Black Area adalah sebutan teman saya yang orang kuala lumpur untuk wilayah yang dianggapnya sangat berbahaya. sulit memang membedakan yang aman dan tidak karena kelihatannya aman-aman saja tidak ada apa-apa. tapi saya kaget ketika tempat saya menginap itu juga black area bahkan teman saya pernah di ‘palakin’ disana, handphone dompetnya pun  raib. Dan mungkin kenapa sevel tersebut di tutup pintunya mungkin karena disana daerah black area, yang saya kaget petaling street juga black area. bahkan kata teman saya pernah ada orang yang di samurai disana di tengah kerumunan orang. yaa bagi anda yang kesana harap berhati-hati saja.

Sevel yang di tutup padahal buka
7. Kuala Lumpur juga Macet
saya sangka cuma Jakarta aja yang macet, Kuala Lumpur juga ternyata. Namun macet disana tidaklah separah macet di Jakarta. macetnya kalo saya bilang hanya di lampu merah saja, walau ada beberapa macetnya parah tapi itu masih wajar kalo bagi saya, apalagi disana rata-rata memakai kendaraan mobil, tentu tidak akan berstess ria menghadapi ribuan motor saling serobot. Tapi bagi orang yang tinggal disana macet segitu udah bikin stress, dalam hati saya “apalagi mereka tinggal di jakarta ya?”.

30 Comments

  1. napa ya luar negeri itu selalu terlihat indah dan menyenangkan. apalagi kalo udah ngomongin kuala lumpur, negara kecil yg gak banyak sumber daya alamnya tapi hidup makmur. kita indonesia negara besar, kaya sumber daya alam, tapi kok beda jauh rupa2 kehidupannya

  2. mungkin indonesia pengelolaannya bang yg kurang maksimal, disana sumber daya emg di kelola sebaik mungkin, termasuk masalah air, banyak sekali danau2 kecil utk penyediaan air disana.

  3. Jutaan terima kasih Dede Ruslan kerana sudi berkongsi pengalaman di Kuala Lumpur. Saya turut berasa bangga sebagai rakyat Malaysia membaca penulisan saudara. Saya turut berbangga kerana dapat bercuti di Jakarta, Bandung, Bali dan Medan, Indonesia. Ternyata, Indonesia juga negara yang sangat hebat dan mempunyai tempat2 dan cara hidup yang menakjubkan. Malah lebih baik berbanding dengan negara lain. Saya sekadar ingin berkongsi, di Malaysia juga mempunyai masalah yang tidak pernah dihadapi oleh negara lain tetapi sebagai rakyat, kita harus menerimanya dan cuba sedaya upaya untuk membantu mengubah utk menjadi yang lebih baik. Yang paling penting, walaupun berbeza pendapat, agama, budaya dan bangsa, sayangilah negara kalian. Terima kasih

  4. iya betul kita juga harus mencintai bangsa kita sendiri walau bangsa lain mungkin lebih baik dari pada kita, but saya suka kuala lumpur, semoga bisa balik lagi kesana 😀

  5. wah pengen kesana juga, next lah.. yayayayay… indonesia harus mencontoh hal – hal baik dari malaysia. uangnya jangan di korup ja.. 😛

    sejujurnya, ada timbal balik. malaysia wilayahnya kecil jadi mudah di atur. indonesia wilayahnya besar jadi susuah di atur. anggap saja kelas antara yang 15-30 orang tetu lebih teratur di banding 35-40 siswa dalam satu kelas.

    oh ya makasih udah berkunjung. di tunggu follow backnya

  6. Kalau kamu kagum dengan smart tunnel di KL, saya pula kagum dengan busway/transjakarta. Rasanya senang nak bergerak ke mana-mana kalau berada di dalam Kota Jakarta

    err.. KL macet dan saya tak suka suasana macet di situ.

    p/s : kalau ke KL lagi jangan lupa singgah di Putrajaya – kota batu di dalam taman 🙂

  7. Yang menarik sich bukan kotanya, tapi bahasa melayu yg mereka gunakan disetiap pengumuman…lucu penyusunan katanya…Salam kenal bro Ruslan…

  8. Malaysia terutama Penangnya, udah kayak rumah ke2 buat aku ;p.. Tapi KL pun ga prnh bosen aku datangin. walo cuma untuk having fun doang…Ujung2nya, kalo udah bosen di KL, pasti balik ke Penang lagi utk reunian ama temen kuliah ato nenangin pikiran ;p.. Ah, Malaysia, biar sering ribut ama kita, ttep aja slalu kangen untuk balik kesana 🙂

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *