Touring ke Bandung

Sudah berkali-kali ke Bandung, namun baru kali ini saya mencoba touring kesana. Hilman mengajak saya untuk pergi kesana, saya sih hanya pasang badan saja. Lalu saya mengajak Benjo (ari), dia tahu jalanan di kota bandung malah bisa beberapa kali dalam sebulan dia ke Bandung untuk menemui cewenya itu.

Berangkat pagi-pagi dari Bintaro, lalu kami memutuskan untuk melewati Puncak karena sekalian jalan-jalan juga. Melewati Parung dan dilanjutkan langsung ke Kota Bogor lalu sampailah kami di Puncak. Sempat berhenti beberapa menit di Puncak Pass lalu kami melanjutkan perjalanan kesana.

Tiba-tiba begitu sampai di cipanas, ada polisi yang memberhentikan motor kami namun tidak dengan benjo yang sudah duluan jalan. entah apa salah kami sampai harus di berhentikan, banyak sekali salahkan beliau yang budiman itu menyebutkan serta menakut-nakutin kami karena dia punya bukti ada CCTV disana. Setelah berurusan yang sangat lama akhirnya kami bisa meneruskan perjalanan ke Bandung. Untuk urusan itu pasti tahu sendiri lah berurusannya bagaimana.

di Puncak Pass

Sanpai pada akhirnya saya tiba di Padalarang dan beristirahat di SPBU disana. Setelah sholat, kami menunggu teman kami satunya, benjo dan setta yang masih berada di belakang. Akhirnya kami bisa bertemu kembali setelah berpisah cukup lama hehe. Setta bercerita bahwa hpnya kerendem air, hahaha lagian dia naruh hp di sakunya dan ternyata air masuk disakunya itu, udahlah kerendem bener-bener itu hp. Setelah berbincang lama kami pun meneruskan perjalanan ke Bandung lalu ke Jatinangor.

Setibanya di Kota Bandung, Benjo hapal banget ya jalanannya yang satu arah dimana-mana, saya sendiri pun masih belum hapal jalanan di Kota Bandung karena satu arahnya itu. Ketika berada di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Lampu Merah dimana-mana!.

Mengeluh sekali kami saat itu karena lampu merah malah berpihat jalanan arah ke Kota Bandung, sementara masih jauh sekali untuk sampai ke jatinangor. menempuh perjalanan satu jam dari kota Bandung, sampailah kami di Jatinangor lalu ke kostan teman saya di daerah cikuda.

Sesampainya disana kami langsung istirahat, merehat badan dan si hilman iseng-iseng nanya ama teman saya senna, “sen kaos kaki gw basah nih boleh ga dimasukin ke magiccom buat ngeringin”, sontak senna langsung menolaknya, gila aja kali ya buat nanak nasi malah dimasukin kaus kaki hahaha berapa lama itu keringnya.

di jatinangor

Ketika di Jatinangor, saya meminjamg sepeda motornya hilman untuk berkunjung ke teman saya satunya lagi chenty, karena jauh kalau harus jalan kaki ditambah lagi serem juga jalanannya karena sepi dan angker.

Tak lama kami di Jatinangor, hanya semalam saja dan paginya sekitar jam 9 pagi, kami memutuskan untuk pergi ke Bandung, rencananya sih si Hilman bertemu dengan salah seorang perempuan di sana, cihuuy. Kami sempat berhenti di depan lapangan Gazibu yang di depannya terdapat Gedung Sate Bandung, karena situasi hari jum’at lalu kami mencari mesjid untuk sholat.

Lapangan Gazibu Bandung

Sempat mutar-mutar di kota Bandung karena mencari sebuah mesjid untuk sholat jum’at. Akhirnya santo mengajak kami ke sebuah mesjid di depan SMA 22 Bandung, dekat jalan riau. Ada sekolahan juga di bawah mesjid itu rupanya, ramai sekali saat itu. saya sempat mencoba beberapa jajanan yang ada di sekitar mesjid itu. tak lama setelah sholat Jum’at kami pun makan dulu disana.

Setelah makan kami pun melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta lalu Santo dan Senna balik lagi ke Jatinangor. Ternyata Hilman hanya bermodalkan sebuah hp yang bisa GPS untuk menuju ke cewe itu, tak lama untuk sampai disana, hilman sendiri kelihatannya sangat ahli dalam memainkan GPS walau belum pernah ke tempat itu.

Sampailah kami di SMA tempat cewe itu sekolah, wah so sweet ya haha di kunjungi orang jauh, tak lama dia ngobrolnya karena memang situasi lagi jam sekolah dan belum keluar, lalu kami memutuskan untuk balik ke Jakarta lewat purwakarta, Cikarang, Kalimalang bekasi lalu Kebayoran Lama. Untung ada benjo, dia yang menuntun kami sepanjang jalan menuju pulang ke Jakarta itu.

Akhirnya sampai juga kami pulang kerumah masing-masing ternyata esoknya hilman harus masuk kuliah lagi, wah cape banget pasti itu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mencoba Untuk Touring ke Bandung

Sudah berkali-kali ke Bandung, namun baru kali ini saya mencoba touring kesana. Hilman mengajak saya untuk pergi kesana, saya sih hanya pasang badan saja. Lalu saya mengajak Benjo (ari), dia tahu jalanan di kota bandung malah bisa beberapa kali dalam sebulan dia ke Bandung untuk menemui cewenya itu.

Berangkat pagi-pagi dari Bintaro, lalu kami memutuskan untuk melewati Puncak karena sekalian jalan-jalan juga. Melewati Parung dan dilanjutkan langsung ke Kota Bogor lalu sampailah kami di Puncak. Sempat berhenti beberapa menit di Puncak Pass lalu kami melanjutkan perjalanan kesana.

Tiba-tiba begitu sampai di cipanas, ada polisi yang memberhentikan motor kami namun tidak dengan benjo yang sudah duluan jalan. entah apa salah kami sampai harus di berhentikan, banyak sekali salahkan beliau yang budiman itu menyebutkan serta menakut-nakutin kami karena dia punya bukti ada CCTV disana. Setelah berurusan yang sangat lama akhirnya kami bisa meneruskan perjalanan ke Bandung. Untuk urusan itu pasti tahu sendiri lah berurusannya bagaimana.

di Puncak Pass

Sanpai pada akhirnya saya tiba di Padalarang dan beristirahat di SPBU disana. Setelah sholat, kami menunggu teman kami satunya, benjo dan setta yang masih berada di belakang. Akhirnya kami bisa bertemu kembali setelah berpisah cukup lama hehe. Setta bercerita bahwa hpnya kerendem air, hahaha lagian dia naruh hp di sakunya dan ternyata air masuk disakunya itu, udahlah kerendem bener-bener itu hp. Setelah berbincang lama kami pun meneruskan perjalanan ke Bandung lalu ke Jatinangor.

Setibanya di Kota Bandung, Benjo hapal banget ya jalanannya yang satu arah dimana-mana, saya sendiri pun masih belum hapal jalanan di Kota Bandung karena satu arahnya itu. Ketika berada di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Lampu Merah dimana-mana!.

Mengeluh sekali kami saat itu karena lampu merah malah berpihat jalanan arah ke Kota Bandung, sementara masih jauh sekali untuk sampai ke jatinangor. menempuh perjalanan satu jam dari kota Bandung, sampailah kami di Jatinangor lalu ke kostan teman saya di daerah cikuda.

Sesampainya disana kami langsung istirahat, merehat badan dan si hilman iseng-iseng nanya ama teman saya senna, “sen kaos kaki gw basah nih boleh ga dimasukin ke magiccom buat ngeringin”, sontak senna langsung menolaknya, gila aja kali ya buat nanak nasi malah dimasukin kaus kaki hahaha berapa lama itu keringnya.

di jatinangor

Ketika di Jatinangor, saya meminjamg sepeda motornya hilman untuk berkunjung ke teman saya satunya lagi chenty, karena jauh kalau harus jalan kaki ditambah lagi serem juga jalanannya karena sepi dan angker.

Tak lama kami di Jatinangor, hanya semalam saja dan paginya sekitar jam 9 pagi, kami memutuskan untuk pergi ke Bandung, rencananya sih si Hilman bertemu dengan salah seorang perempuan di sana, cihuuy. Kami sempat berhenti di depan lapangan Gazibu yang di depannya terdapat Gedung Sate Bandung, karena situasi hari jum’at lalu kami mencari mesjid untuk sholat.

Lapangan Gazibu Bandung

Sempat mutar-mutar di kota Bandung karena mencari sebuah mesjid untuk sholat jum’at. Akhirnya santo mengajak kami ke sebuah mesjid di depan SMA 22 Bandung, dekat jalan riau. Ada sekolahan juga di bawah mesjid itu rupanya, ramai sekali saat itu. saya sempat mencoba beberapa jajanan yang ada di sekitar mesjid itu. tak lama setelah sholat Jum’at kami pun makan dulu disana.

Setelah makan kami pun melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta lalu Santo dan Senna balik lagi ke Jatinangor. Ternyata Hilman hanya bermodalkan sebuah hp yang bisa GPS untuk menuju ke cewe itu, tak lama untuk sampai disana, hilman sendiri kelihatannya sangat ahli dalam memainkan GPS walau belum pernah ke tempat itu.

Sampailah kami di SMA tempat cewe itu sekolah, wah so sweet ya haha di kunjungi orang jauh, tak lama dia ngobrolnya karena memang situasi lagi jam sekolah dan belum keluar, lalu kami memutuskan untuk balik ke Jakarta lewat purwakarta, Cikarang, Kalimalang bekasi lalu Kebayoran Lama. Untung ada benjo, dia yang menuntun kami sepanjang jalan menuju pulang ke Jakarta itu.

Akhirnya sampai juga kami pulang kerumah masing-masing ternyata esoknya hilman harus masuk kuliah lagi, wah cape banget pasti itu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *