Sebagai organ paling vital, Jantung mempunyai peranan penting bagi tubuh manusia. Fungsi utamanya adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Sebagai alat transportasi dalam tubuh, darah juga bertugas membawa nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh organ-organ tubuh, sekaligus mengangkut zat-zat sisa. Jantung dan pembuluh darah membentuk sistem kardiovaskular untuk memastikan kelangsungan hidup kita. Tanpa ada jantung, kita tidak dapat hidup. Jantung adalah core dari segala organ tubuh.
Karena fungsinya yang sangat penting, makanya kita harus menjaganya sehingga terhindar dari Serangan Jantung. Penyakit jantung itu memang berbahaya, seperti bom waktu dan dapat membunuh siapa saja dan kapan saja tanpa bisa diprediksi.
Untuk itu, setiap tanggal 29 September diperingati sebagai Hari jantung Sedunia. Hari jantung Sedunia ditetapkan sejak tahun 2000 atas inisiatif World Heart Federation. Terkait dengan hari Jantung sedunia, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI secara konsisten untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahayanya penyakit Jantung. Oleh sebab itu, dibuatlah tagline yang berisi Hatiku Hatimu. Dengan tema ini, menjelaskan tentang bagaimana kita harus merawat jantung, serta jantung orang-orang terdekat.
Berbagai faktor risiko penyakit ja
ntung koroner
Yang namanya penyakit memang tidak mengenal usia. Bahkan mereka yang masih muda dan usia produktif pun bisa terkena serangan jantung atau biasa disebut “angin duduk”. Tanda dan gejala dari Penyakit Jantung Koroner adalah keluhan di dada seperti nyeri, rasa berat, rasa terbakar atau tertekan di daerah dada, bisa juga dengan rasa mual atau nyeri di ulu hati.
Rasa seperti nyeri ini akan berlangsung selama lebih dari 20 menit saat istirahat atau saat beraktivitas yang disertai gejala keringat dingin. Gejala lainnya adalah pusing, mual dan badan lemah.
Adapun risiko yang dapat dimodifikasi antara lain: merokok, dislipidemia, hipertensi, diabetes melitus, kurang aktivitas fisik, obesitas atau berat badan berlebih, diet yang tidak sehat, stres serta konsumsi alkohol berlebih. Faktor yang bisa dimodifikasi juga biasa disebut faktor perilaku yang menyebabkan Penyakit Jantung Koroner.
Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner
Proses terjadinya penyakit jantung koroner sebenarnya sudah dimulai sejak usia dini, dimana terjadi penyumbatan darah arteri melalui pola hidup yang kurang baik. Dalam siklus mulai dari bayi/balita, remaja, dewasa sampai lansia, risiko penyakit jantung koroner mulai terjadi. Menjaga pola hidup sehat sejak usia dini akan menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner.
Cek kesehatan secara rutin
– sehat/berisiko penyakit tidak menular (PTM): minimal 1 kali setahun
– sudah menderita PTM: 1 kali sebulan
Enyahkan asap rokok
– perokok/bentuk lainnya segera berhenti
– bukan perokok tidak memulai untuk merokok
– penerapan Kawasan Tanpa Rokok
Rajin aktivitas fisik
– minimal 30 menit/hari selama 5 hari/minggu (150 menit/minggu)
– di rumah, di perjalanan atau di tempat kerja
Diet yang sehat dengan kalori seimbang
– batasi konsumsi gula (4 sendok makan), garam (1 sendok teh) dan lemak (5 sendok makan minyak)/hari
– konsumsi buah dan sayur 5 porsi/hari
Istirahat cukup
– tidur 7-8 jam/hari
Kelola Stres
– seimbang antara waktu untuk bekerja, istirahat, olahraga/rekreasi dan sosial
– beribadah sesuai agama/keyakinan
– bersikap terbuka dan berpikiran positif
– Periksa kesehatan secara rutin
– Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat
– Tetap aktivitas fisik dengan aman
– Upayakan diet sehat dan gizi seimbang
– Hindari asap rokok, minuman beralkohol dan zat karsinogenik lainnya
Perubahan sederhana dalam aktivitas sehari-hari tentunya akan semakin menekan risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Dengan perilaku CERDIK kita akan mendapatkan jantung yang sehat. Pola hidup PATUH juga akan mengendalikan penyakit jantung koroner agar tidak berakibat fatal. Dengan gaya hidup sehat, bukan tidak mungkin penyakit jantung koroner bisa dicegah bahkan diobati. Sayangi jantungmu sejak dini, dan jagalah masa mudamu untuk masa tuamu.