Kisah Dari Riau, Bidan Penyelamat Ibu dan Bayi dari Tempat Terpencil

Sebuah wilayah dikatakan makmur dilihat dari segi keberhasilan dari nasib para ibu hamil dan bayi-bayi yang lahir. Tingkat keberhasilan ibu hamil dalam melahirkan bayi secara lancar mencari indikator bahwa daerah tersebut dikatakan menjadi sejahtera. Ibu dan anak sehat, daerahnya juga tenang.

Sering kan kita melihat suatu daerah yang tingkat keselamatan ibu dalam melahirkan anaknya sangat kurang, itu karena daerah tersebut kekurangan akses kesehatan, minim informasi dan juga kekurangan dari ketersediaan nakes dan bidan setempat yang dapat membantu lancarnya proses persalinan.

Agak miris sebenarnya, kalau ada ibu yang melahirkan tetapi daerah tersebut kekurangan bidan, karena bisa jadi yang ia lahirkan adalah generasi penerus bangsa dan pemimpin bangsa ini. Negara harusnya hadir dalam proses tersebut.

Di sebuah daerah terpencil, Desa Tunggal Rahayu Jaya, Teluk Belengkong, Indragiri Hilir, Riau inilah bidan Rosmiati membaktikan diri untuk membantu para ibu hamil.

Beliau sadar bahwa kesejahteraan ibu dan anak sangatlah penting. Wanita yang berasal dari Akademi Kebidanan di Padang, Sumatera Barat ini membuat program Tabungan Ibu Bersalin, yang ditujukan khusus bagi ibu-ibu yang akan menjalani persalinan di desa tersebut.

Dari Tabungan ini, dia gulirkan melalui musyawarah dengan pemerintah setempat dan warga, khususnya para ibu yang sedang hamil.

Baik pemerintah desa maupun warga menyambut baik dan menjalaninya dengan antusias. Apalagi, tabungan tersebut disesuaikan dengan kemampuan masing-masing warga.

Dari program ini yang membuat Rosmiati dapat menerima Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards tahun 2012 untuk kategori kesehatan. Seperti diketahui, SATU Indonesia Awards 2012 adalah penghargaan yang diberikan oleh Astra kepada generasi muda yang memiliki prestasi di bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan, teknologi, dan kewirausahaan.

Rosmiati sendiri pada awal karirnya dimulai sebagai seorang bidan desa di Indragiri Hilir sejak tahun 2008. Sebagai bidan yang masih berstatus Pegawai Tidak Tetap atau PTT.

Oh iya, selain Tabungan Ibu Bersalin tadi Rosmiati juga menawarkan program Dana Sehat, yang ditujukan bagi seluruh penduduk Desa Tunggal Rahayu Jaya.

Untuk masyarakat yang akan mengikuti kedua program setiap Kepala Keluarga (KK) Desa 29 Tunggal Rahayu Jaya cukup menyisihkan uang sebesar Rp 2.000 per bulan. Buah pikirnya itu, sungguh membuat warga saling membahu dalam kebersamaan peduli kesehatan, hingga kini.

Motto bidan Rosmiati, buat apa kita hidup kalau tidak bermanfaat untuk orang banyak. Dan berkat program sederhananya bisa menolong banyak orang di sekitarnya.

Sejak tahun 2008 hingga tahun 2018 mengabdi atau sekitar 10 tahun, Rosmiati selalu melakukan evaluasi terhadap program Tabulinnyata yang ternyata cukup memuaskan.

Kini, tidak lagi terdengan bahwa ibu hamil/melahirkan dengan komplikasi terlambat mendapatkan pertolongan. Seluruhnya dapat tertangani dengan baik oleh beliau berkat fasilitas ambulans air dan dana yang cukup untuk menjangkau Rumah Sakit.

Selain itu, Bidan Rosmiati kedepannya akan mengembangkan dan menguatkan sebuah program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi di beberapa desa wilayah yang menjadi daerah binaannya tersebut.

Ada juga ide untuk menggalang donor darah bagi ibu hamil yang harus operasi dan memerlukan transfusi darah.

Jika program tadi benar-benar terlaksana dengan baik, akan menjadi kabar baik bagi ibu hamil yang akan melahirkan, tidak perlu was-was lagi mengenai kelahirannya kelak. Karena sudah dapat dipastikan aman sesuai prosedur, juga pasti akan tertangani dengan baik oleh Bidan Rosmiati.

Terima kasih untuk Bidan Rosmiati atas dedikasinya selama ini. Dengan ini, rasanya memang sangat berhak untuk mendapatkan penghargaan dari Astra. Semoga kedepannya akan ada Bidan Rosmiati lainnya di wilayah lainnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *