Kilas Balik Perjalanan Tahun 2016

Tahun sudah berganti, tapi memori pada tahun sebelumnya tentu tidak akan terganti. Dan inilah kilas balik perjalanan pada tahun 2016 :

http://i1152.photobucket.com/albums/p496/Dede_Ruslan/DSC_4645_zpsf5o1exjm.jpg

1. Berawal dari Majalengka

Diawal tahun 2016, tepat pada tanggal 1 setelah merayakan efuria tahun yang baru, paginya kami langsung menuju ke Maja, sebuah kecamatan di kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Destinasi tujuan utama kami memang ke argapura, sebuah tempat perkebunan bawang yang luas. yang menjadikan daerah ini terkenal karena teraseringnya. Cocok banget bagi pecinta fotografi, apalagi suasana menjelang matahari terbitnya aduhai. Lelukan dan hijaunya perkebunan bawang yang sudah meninggi memang sedap dipandang. Eits, tapi kita musti berhati-hati, pasalnya tanah disini begitu gembur, saya saja berkali-kali merasakan longsor tanah, maka harus waspada tanah gembur, kita juga harus menjaga kelestarian alam sekitarnya.

Pulang dari kebun nenek yang luas di argapura, kami melanjutkan perjalanan ke Curug Muara Jaya yang tak seberapa jauh lah dari argapura. Awalnya sih sepi, begitu agak siangan dikit wisatawan lokal langsung membanjiri area curug. Saya yang tidak berniat mandi pun langsung turun dan hanya menjajal kamera saya untuk dapat spot low exposure di air.

Agak sorean dikit hujan mengguyur dengan derasnya perjalanan kami menuju Curug Goa Lalay. Dinamakan demikian karena memang disana banyak binatang lalay (kelelawar). Tak lama hujan berhenti, kami langsung meluncur menuju Goa Lalay dengan menuruni batu yang sangat terjal dan licin. Begitu masuk ke dalam goa, bau dari kotoran lalay sangat terasa. Baunya seperti kotoran ayam tapi ini sangat menyengat. tumpukan demi tumpukan kotoran menyerang saya yang sedang hunting foto, alhasil kamera, baju dan topi habis dengan kotoran lalay.

Cukup lama saya menghabiskan waktu disana sampai akhirnya dipaksa balik karena sudah cukup sore, ditambah sudah turun hujan dan khawatir terjadi arus yang deras di sungai. Yup itulah segelintir kisah diawal tahun 2016 yang menyenangkan karena bisa meng-explore daerah yang sama sekali kita tidak bayangkan sebelumnya.

2. Berkunjung ke Jayapura hingga perbatasan Papua Nugini

Mengunjungi Provinsi Papua bisa dibilang ngeri-ngeri sedap, selain karena faktor keamanan yang belum stabil, juga dengan penyakit malaria yang masih menjadi stigma buruk bila berkunjung ke provinsi paling timur indonesia ini. Tapi itu terbantahkan saat saya mengunjungi Yayapura pada pertengahan Januari 2016.

Perbukitan, Danau dan Laut begitu menyatu lengkap menjadi suatu kesatuan. bisa dibilang jayapura itu lengkap. Berada satu pulang dengan negara tetangga Papua Nugini menjadikan papua wilayah yang strategis, terutama bagi pedagang yang akan membeli perlengkapan rumah tangga baik itu di Papua Nugini ataupun Provinsi Papua.

Perjalanan menuju perbatasan tidaklah sejauh dari Jakarta ke Surabaya, cukup 2 – 2,5 Jam saja kita sudah sampai di perbatasan dengan Negara Papua Nugini. Perjalanan yang cukup bikin jantung berdebar manakala saya tak melihat ada satupun rumah penduduk mapupun aktifitas. Keramaian hanya terjadi di perbatasan saja, disana terdapat pasar tradisional maupun sebuah bank milik pemerintah. Maka dari itu tidak disarankan berpergian ke perbatasan pada malam hari.

Sampai di pintu masuk salah satu diantara kami harus memberikan ktp dan begitu masuk pintu berikutnya petugas memastikan bahwasanya tidak menggunakan kamera digital ke dekat perbatasan, saya yang saat itu bawa langsung menaruh rapat-rapat dalam tas.

Tak hanya ke perbatasan, kami pun masuk ke dalam wilayah regional Papua Nugini. Gile ini pertama kalinya saya masuk ke negara lain tanpa passport. Tak jauh dari gedung imigrasi terdapat sebuah pemandangan pantai yang indah dengan laut yang biru dan pasir yang putih. Rasanya ingin sekali bermain dipantai itu, tapi saya tak yakin dengan keamanan disana, ditambah tak membawa pasport yang legal untuk berkunjung ke negara lain.

http://i1152.photobucket.com/albums/p496/Dede_Ruslan/Cq2rYRvUMAADdBu_zpsncfhftbt.jpg

3. Serunya Family Gathering Jawa Tengah 2016

Berkeliling Jawa Tengah dalam mempromosikan visit jateng adalah hal yang sangat dinanti-nanti. Saya dan 12 orang blogger lainnya berkesempatan untuk dapat menikmati indahnya pariwisata di Jawa Tengah. tiga hari berlangsung sangat padat dan singkat namun dapat semua yang diinginkan seperti wisata budaya, wisata air, mengunjungi perbukitan, berkuliner sampai menjadi tamu penting di ulang tahun jawa tengah dengan parade kebudayaan setiap kabupaten dan kota.

Hari pertama adalah hal yang paling dinanti, pasalnya kami yang baru tiba di kota semarang pada pagi hari sudah disambut dengan wisata dalam air di Umbul Ponggok, lalu dilanjutkan dengan wisata sejarah di Candi Kembar Plaosan dan diakhiri dengan pertunjukan wayang orang yang dilakukan langsung oleh para pejabat di lingkungan Provinsi, Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah.

Hari berikutnya kami harus bangun sangat pagi untuk melihat matahari terbit di Phuntuk Setumbu lalu melihat hijaunya pegunungan Rhema diatas gereja ayam yang lokasinya tidak seberapa jauh dari Phuntuk Setumbu. Siang harinya selepas Makan siang dan check in di Puri Asri Resort permainan air progo rafting dimulai, kami dibagi dengan 5 team dengan masing-masing 5-6 orang. Malam harinya adalah puncak acara dari ulang tahun Jawa Tengah. Kami diharuskan memakai pakaian resmi dan batik. Walau hujan sempat mengguyuri sebelum acara, beruntung saat acara berlangsung tidak terjadi hujan dan berakhir dengan sangat khidmat.

Di penghujung hari terakhir sebelum kembali ke kota semarang, kami mampir sejenak ke candi gedong songo yang letaknya berada di kaki gunung ungaran. kemudian dilanjutkan makan siang di Susan Spa Resort sembari berfoto-foto ala instagrable dan berakhir di kota semarang, sebelumnya kak bulan, kak lenny dan kak richo memohon izin pamit turun karena akan menuju destinasi selanjutnya, sedangkan Ghana dan Mas Danang pun balik ke rumah masing-masing di Semaran dan Solo.

4. Merasakan Pengibaran Bendera di Istana Merdeka

Rasa cinta akan tanah air muncul saat saya melihat detik – detik pengibaran bendera merah putih pada perayaan ke 71 tahun Kemerdekaan Indonesia. Ini adalah kedua kalinya saya merayakan pengibaran bendera. Tampak sangat berbeda karena tidak terkesan tegang, suasana pecah saat Pak Presiden Jokowi datang untuk bersalaman dengan para tamu undangan satu persatu sembari berselfie ria.

Kemunculan kereta kencana pembawa bendera pusaka dirasa sangat unik karena ini terjadi hanya tahun ini saja, juga dengan serdadu yang berpakaian jawa tradisional ikut mendampingi pembawaan bendera pusaka menuju mimbar presiden.

Acara pengibaran pun berjalan lancar selanjutnya diakhir acara terdapat pertunjukan kebudayaan dari berbagai provinsi di Indonesia, juga dengan hiburan penyanyi dari Raisa dan Kaka Slank yang sangat merdu membawakan lagu nasional dan tradisional juga lagu modern masa kini.

Moment kemerdekaan tahun ini dirasa yang paling istimewa dan paling membanggakan. selain acara sakral yaitu pengibaran bendera lancar dan penuh khidmat, selanjutnya deretan pertunjukan kebudayaan dan musik pun menambah suasana meriah.

5. Kondangan Terjauh Ke Negeri Tetangga

Dua bulan yang lalu tepat pada september 2016, kawan saya Nabil yang berdomisili di Kuala Lumpur mengundang saya dan kawan lainnya ke acara pernikahan dia yang akan digelar pada akhir bulan November. Kami pun langsung menggelar pertemuan mendadak untuk membicarakan ke acara pernikahan yang akan dilangsungkan di Malaysia. Bisa jadi ini adalah kondangan terjauh saya selama ini.

Menjelang detik – detik hari pernikahan, saya pun meminta izin kepada nabil untuk meminjam baju melayu yang dia punya yaitu cekak musang tentu dengan songkok (peci) dan sarong kecil.

Tata cara kondangannya pun hampir sama hanya berbeda sedikit, persamaannya adalah sama-sama memberikan amplop, dan perbedaannya dari tata letak dan cara mengunjungi kondangan, dimana terdapat meja bundar yang sangat banyak dan juga tidak terdapatnya tempat duduk untuk orang tua asang penganten. Dan uniknya disini penganten yang datangi tamu bukan sebaliknya tamu yang mendatangi penganten.

Keinginan untuk dapat mengenakan baju melayu setidaknya sudah tercapai di tahun ini, saking noraknya saya sampai jalan-jalan di mal dekat one city, Subang Jaya, Selangor dengan memakai baju melayu. Dan yang paling bikin terharu, nabil memberikan baju melayunya untuk saya, sungguh saya sangat berterima kasih sekali karena akhirnya mempunyai baju melayu yang diidam idamkan. Terima kasih banyak nabil 🙂

5 Hal Menyebalkan Saat Traveling

Menyebalkan? mungkin itu kata yang sering diucapkan ketika sesuatu terjadi diluar perkiraan yang sudah dibuat sebelumnya. Kesel? pasti, tapi dibalik itu semua bagaimana kita bisa mengatasi semua yang berada diluar perkiraan dengan sebaik mungkin selama traveling. Mungkin banyak yang menyebalkan lainnya tapi inilah beberapa rangkuman 5 hal menyebalkan saat traveling versi saya :

CNEJIUsVEAAVMEk

CNdS2cDUEAAftDg

1. Ketinggalan Pesawat

Enam Hari sudah saya menghabiskan waktu di kota yang sering dinamakan Gudeg ini, rasanya seru dan sangat berkesan. Malam harinya sebelum pulang ke ibukota, saya sempat berjalan-jalan disekitaran alun-alun Kidul Keraton untuk menikmati wedang ronde yang hangat dengan semangguk mie yang lezat sembari bertemu dengan teman lama yang memang tinggal di Yogyakarta.

Karena penerbangan pagi sekitar pukul 07.25, saya memilih untuk satu kamar dengan teman meminimalisir resiko telat. Dan tepat jam 05.00 pagi saya dan teman saya sudah bangun dan bersiap, namun masih tunggu-tungguan dengan yang lainnya. Alhasil yang harusnya jam 06.00 sudah jalan, kami baru jalan jam 06.40.

Diperjalanan menuju Bandara entah kenapa sangat macet mungkin karena jam berangkat kerja, firasat kami semua sudah buruk. Sempat berusaha untuk check in online bahkan telpon ke call center dan hasilnya sudah tidak bisa check in online, petugas bilang masih ada waktu beberapa menit lagi untuk check in di bandara. Disaat ini saya hanya berdoa dan pasrah dengan semua hal yang terjadi.

Setibanya di bandara, tanpa pikir panjang kami langsung mengambil barang dan berlari-larian menuju ruang check in. Benar saja, begitu sampai petugas bilang waktu check in sudah habis, lalu kami diarahkan untuk ke petugas tiket dan jika mau tetap berangkat dipenerbangan selanjutkan diharuskan menambah 400ribuan lagi untuk mengganti class. Beruntungnya tiket yang saya pegang class Y yang artinya bisa mengganti ke jadwal penerbangan selanjutnya tanpa harus membayar, oh tuhan terima kasih!

Namun teman yang lain memilih untuk naik kereta, dan akhirnya kami berpisah. Saya duduk ngemper di sebelah tempat check in, melihat lalu lalang kesibukan orang di bandara. Karena battery sudah mulai habis saya memilih untuk menunggu di warung seberang bandara sampai pukul 09.30, dan begitu balik lagi keruang check in ternyata saya masih harus menunggu satu jam penerbangan yaitu pukul 11.00 siang karena tidak ada seat.

tak berhentinya berharap, sewaktu kembali ke ruang check in bandara pada pukul 11.00 akhirnya petugas check in mengkonfirmasi bahwa tersedia satu seat untuk saya. itu artinya saya bisa balik ke Ibukota Jakarta, Akhirnya! 😀

2. Salah Naik Kereta

Berawal dari kunjungan ke baduy pada pertengahan tahun 2014, kami yang saat itu berjumlah 5 orang baru saja turun dari hutan di kampung baduy dalam untuk balik menuju Ibukota Tercinta. Sesudah santap siang yang kesiangan, kami langsung bergegas untuk pergi menuju stasiun karena khawatir kereta akan tiba sebentar lagi.

“Ayo buru yang mau ke Tanah Abang keretanya sebentar lagi berangkat” teriak petugas kereta kepada kami yang sedang jalan terleha-leha.

Mendengar teriakan petugas tersebut kami langsung panik bahkan lari-larian menuju gerbong terakhir kereta itu. Tak lama setelah naik, kereta langsung berangkat menuju stasiun Tanah Abang. Sembari mencari bangku, ada keanehan yang muncul karena tempat yang harusnya kami duduki sudah ada penumpang lain, lho kok?

Begitu lihat tiket lebih rinci, duh ternyata seharusnya kami berangkat sekitar satu jam lagi itu artinya kami salah naik kereta!! akhirnya memilih untuk duduk diantara dua gerbong kereta sembari menunggu petugas tiket datang yang sedang memerika tiket.

“kok duduk disini?” petugas tiket dengan lantangnya menanyakan kepada kami

“salah naik kereta pak” jawab saya dengan nada sedikit melas

Setelah memeriksa tiket kami satu persatu, ternyata masih tersisa 4 tiket lagi dikereta yang kami naiki, itu artinya tidak harus turun di stasiun terdekat, yey! namun karena kami berlima tidak mungkin meninggalkan satu orang turun sendirian. Dengan baik hati, petugas tiket memperbolehkan satu orang tersebut untuk naik kereta sampai stasiun terakhir. 3 jam kemudian kami tiba di stasiun tanah abang lebih cepat dari waktu yang seharusnya ditiket, bersyukur akhirnya bisa sampai juga dan ga diturunin di stasiun terdekat hehe 🙂

3. Bus Mogok

Rasa senang sewaktu habis mengunjungi Green Canyon seketika Buyar setelah bus yang kami tumpangi mogok di sekitaran tanjakan Nagrek. Tau nagreg kan? Itu tuh tanjakan yang selalu buat heboh setiap mudik lebaran. Selalu jadi tempat termacet dijalur selatan, walau akhir-akhir ini sudah sedikit lebih baik karena adanya jalur lingkar luar nagreg.

Keputusan supir bus untuk berhenti di tepian jalan memang sudah tepat, pasalnya ditengah tanjakan curam nagreg, lampu di dalam bus sempat mati dan laju bus menjadi sangat lamban bahkan hampir tidak kuat menanjak. Panas dingin deh pokoknya saat ini, bawaannya pengen keluar dari pintu bus.

Setelah diperiksa terjadi kendala di mesinnya yang memaksa bus harus berhenti total ditepian jalan. Kami para penumpang diharuskan untuk menunggu bus pengganti yang datang dari Tasikmalaya.

Udara dingin, angin kencang datang silih berganti menghampiri kami yang sedang menunggu bus pengganti. Sembari menghangatkan badan, saya mencoba untuk sekedar ngopi diwarung kecil tak jauh dari lokasi bus mogok. Kesempatan menunggu itu pula kami pakai untuk sekedar canda dan gurau cerita selama diperjalanan sampai akhirnya kami merasa khawatir karena sudah 4 jam lamanya bus tidak datang juga. Satu demi satu penumpang penumpang mengganti busnya dengan yang lain dan itulah yang membuat kami sedikit galau, pasalnya Pagi hari sekitar jam 8 teman saya harus segera masuk kuliah, ditambah lagi ujian tengah semester, kalau saya sih memang jadwalnya libur jadi tenang aja.

Baru aja berniat naik bus lain, eh datang juga bus pengganti yang sudah dinanti-nanti. Rasa kesal karena harus menunggu lama terlupakan dan kami memilih duduk manis dengan tenang di dalam Bus. 12 jam lebih perjalanan yang cukup melelahkan dari Tasik menuju Jakarta. Begitu sampai, teman saya langsung bergegas untuk melanjutkan kuliah dari pagi hingga sore, setelah selesai mereka tepat karena belum tidur semalaman.

4. Kamera dan Gadget Kecebur Air Laut

Gili Trawangan, duh kalo inget satu pulau yang satu ini bener deh mau balik lagi dan lagi, pasalnya disini saya merasa benar-benar freedom, selain bebas dari kendaraan, disini bisa party dimanapun hehe, pokoknya asik deh. Kemeriahan malam di gili tak semeriah saya disore itu. Berawal dari hoping Island di sekitaran Gili Air, peristiwa itupun terjadi. Kamera beserta gadget saya taruh begitu saja pada sebuah topi dan diselipkan pada bagian bawah kapal, disana memang tersimpan berbagai barang-barang seperti handuk dan baju.

Hoping island pun selesai, akhirnya kami pun pergi menuju gili air untuk sejenak makan siang sebelum melanjutkan perjalanan menuju Gili Trawangan. Ombak sangat keras menghantam perahu yang kami naiki sehingga air perlahan menciprati kami yang duduk dipinggir perahu.

Selang beberapa menit, tiba juga akhirnya dipulau yang cantik ini (Gili Air), memang tak terlalu semeriah gili trawangan dan terlihat lebih sepi. Saya pun mengambil kamera untuk memotret keindahan pulau yang berada digugusan 3 gili ini. Sembari mencari, saya pun terkejut begitu ditemukan mereka (Kamera dan Gadget) sudah mengapung tak berdaya beserta topinya. Lalu saya pun berusaha untuk mengeringkan kedua benda tersebut sembari menyalakan kembali dan hasilnya benar-bear mati.

Beberapa hari setelah tiba di Jakarta, saya pun langsung mencoba service dan hasilnya tidak mungkin bisa dibetulkan, kalaupun bisa harganya seperti beli baru, itu karena korosi yang terlalu parah terkena air laut dan begitulah kenangan manis di Gili Trawangan 🙁

5. Jatuh Tertimpa Motor

Rasa penasaran akan Banten Lama akhirnya terbayarkan sudah. Saya memberanikan diri ke Banten Lama bersama teman-teman seperjuangan kuliah. Bahkan saya belum pernah merasakan touring jauh naik motor ditambah kondisi motor yang tidak terlalu baik karena ban belakang yang sedikit botak membuat licin ketika melewati hujan. Tour keliling banten lama ini memang sudah lama di idam-idamkan dan akhirnya sukses juga, walau tidak sesukses jalan pulangnya.

Sore itu memang hujan deras menerpa kami di sekitar perbatasan Kab. serang dan Kab. tangerang. Jalanan yang tadinya sepi mendadak sangat padat (macet) disimpangan jalan. Sewaktu sedang menyalip-nyalip kendaraan lain, tiba-tiba motor tergelincir dan saya tidak bisa mengendalikannya, udah jatuh tertimpa motor pula. Teman saya lebih beruntung karena dia sempat loncat ketika tergelincir.

Sempat membuat heboh pengemudi lain, akhirnya satu persatu dari mereka menghampiri saya yang kelihatannya tak berdaya ketimpa motor. Tapi saya memaksakan kehendak untuk mengembalikan motor ke posisi stabil tanpa bantuan orang. melihat kondisi yang tidak parah, saya pun kembali melanjutkan perjalanan. Sejenak melihat lutut dan terdapat robek yang lumayan besar di jas hujan yang saya pakai.

Motorpun tetap melaju hingga tiba di daerah Cikupa, Kab. Tangerang. Sewaktu sedang meluruskan kaki, saya baru sadar tidak hanya jas hujan yang robek tapi celana jeans pun ikutan robek bahkan lutut pun terdapat luka lumayan lebar dengan mengeluarkan darah terus menerus. barulah saya merasakan sakit yang luar biasa sampai sempat sedikit berteriak kesakitan aaak! terlebih saat dibersihkan dan diberi betani sakitnya makin – makin. Setelah lumayan pulih, akhirnya saya dan teman lainnya kembali melanjutkan perjalanan ke Ibukota Jakarta.

Menyebalkan atau tidak, itulah pengalaman yang pernah saya alami ketika sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, namun semua kejadian tersebut mungkin ada hikmahnya dan pelajarannya walau emang sedikit menyebalkan 😛

6 Tips untuk Menghindari Segala Jenis Penipuan Saat Berwisata

Jika suka berpergian dan berwisata, pernah mengalami penipuan saat sedang berwisata? Contoh sederhana, kita makan di suatu tempat entah itu restoran atau warung makan sederhana dan sudah memperkirakan total biaya yang harus dikeluarkan. Tak tahunya, total tagihan makanan yang diterima jauh lebih mahal dari perkiraan. Usut punya usut, ternyata pihak rumah makan memberikan harga yang jauh lebih mahal dari harga normal. Penipuan bisa terjadi di mana saja. Nominalnya mungkin tak selalu besar, tapi cukup merugikan dan pastinya bikin gondok pihak yang tertipu. Tips-tips berikut mungkin berguna untuk menghindar dari tipuan oknum-oknum licik ketika berwisata. berikut tipsnya :

1. Tanya harga di muka
Alangkah baiknya guna menghindari tagihan yang tak masuk akal, akan lebih aman jika kita bertanya dan memastikan harga yang ditawarkan sejak awal. Ini bisa dilakukan ketika membeli makanan dan minuman di dekat tempat wisata. Biasanya, para pedagang atau pemilik kios tak berani menawarkan harga yang terlalu mahal karena takut calon pembeli pergi. Jika masih dirasa mahal, cari saja penjual makanan yang lainnya.

Salah Satu pedagang makanan di HCMC Vietnam, Shoot by @andrizai 
2. Gunakan operator taksi terpercaya
Penipuan juga rawan terjadi ketika wisatawan menggunakan taksi. Modusnya bermacam-macam. Mulai dari supir taksi yang sengaja tidak menggunakan argometer, ada yang mencurangi argometer agar menambahkan harga lebih cepat dari seharusnya, ada pula yang sengaja membawa penumpang berputar-putar dengan alasan tak tahu jalan. Modus tipuan semacam ini bisa terjadi di berbagai destinasi, namun Hanoisering disoroti wisatawan terkait hal ini.
Tipuan semacam ini bisa dihindari dengan cara menggunakan layanan taksi terpercaya. Cari tahu operator taksi dengan reputasi baik di negara tujuan. Blue Bird, Express, dan Trans Cab adalah beberapa contoh operator taksi yang memiliki reputasi baik di Indonesia. Sementara di Vietnam, taksi Mailinh paling dipercaya oleh warga lokal dan wisatawan.
3. Awasi secara ketat keberadaan kartu kredit
Saat membayar dengan kartu kredit, jangan lepaskan pengawasan dari kartu kredit kita. Perhatikan di mana kartu kredit digesekkan dan pastikan tidak ada gerak-gerik yang mencurigakan. Jangan sampai data-data kartu kredit tercuri hingga muncul tagihan yang tak pernah kita ketahui penggunaannya.
4. Hindari mengenakan perhiasan berlebihan
Mengenakan perhiasan secara berlebihan sama saja dengan mengundang aksi kejahatan. Para pelaku tindak kriminal seperti copet, jambret, bahkan perampok biasanya menentukan target berdasarkan penampakan di luar. Lagipula, mengambil barang berharga yang terlihat jelas di luar akan jauh lebih mudah dibanding mencari dan mengira-ngira posisi barang berharga di dalam tas calon korban.
5. Pesan hotel atau tiket pesawat di situs terpercaya
Di zaman serba canggih seperti saat ini, apapun bisa dipesan secara online. Berbelanja berbagai barang, membeli tiket pesawat, hingga melakukan reservasi hotel bisa dilakukan tanpa perlu meninggalkan layar komputer. Namun, hati-hati dengan keberadaan situs-situs fiktif yang berniat merugikan pengguna internet. Jangan sampai uangmu lenyap ke tangan pihak pelaku kejahatan.

Lalu, bagaimana cara menentukan apakah situs tersebut benar-benar ada atau fiktif? Cara paling mudah adalah dengan melihat domain situs penyedia layanan tersebut. Domain gratisan dengan nama yang panjang dan berantakan mungkin kurang bisa dipercaya untuk melakukan pemesanan. Jika domain situsnya cukup meyakinkan, lanjutkan dengan memeriksa tanggapan dan testimoni dari mereka yang pernah memesan. Jika tanggapannya cukup positif, pemesanan di situs tersebut boleh dilanjutkan.
Beberapa contoh situs terpercaya untuk pemesanan secara online misalnya VoucherHotel.com untuk pemesanan hotel dan Traveloka.com untuk pemesanan tiket pesawat.

6. Tunjukkan Sikap Tegas dan Percaya Diri
Penipu atau oknum-oknum pelaku kejahatan sepertinya lebih tertarik pada wisatawan yang terlihat bingung dan gugup. Mereka akan segera sadar bahwa sang wisatawan bukan berasal dari daerah tersebut dan bisa menjadi sasaran empuk untuk ditipu. Agar tak dijadikan target penipuan, tunjukkan tampang tegas dan percaya diri serta cobalah untuk bersikap normal layaknya warga lokal. Sikap tegas juga bisa ditunjukkan kepada para pedagang yang ngeyel menawarkan barang dagangan di tempat wisata. 
Sumber : Ririen Restya @VoucherHotelCom

Pengalaman Pertama Solo Trip

Ga pernah terbayangkan sama saya bakal jalan sendirian atau disebut solo trip. Itu terjadi manakala ga ada satupun teman saya yang bisa diajakin jalan. Benar-benar ga ada yang sehati sama saya hiks hiks.

Sebenarnya saya juga ga suka nyusahin teman saya gara-gara saya ajakin jalan. Banyak teman saya mengeluh karena duit mereka habis gara-gara jalan. saya jadi merasa bersalah mengajak mereka.

Emang sih ga jauh-jauh banget, cuma ke garut dan saya stay di jatinangor. Ke garut pun cuma seharian aja. Tapi begitu berarti banget buat saya, karena ini pertama kalinya saya jalan sendirian.

Selama ini saya hanya menunggu teman – teman saya yang bisa jalan. mereka yang merencanakan, saya sih iya aja apapun keputusannya. kalaupun gagal jalan, saya hanya bisa pasrah dan menganggap masih ada hari esok untuk jalan.

Jujur saya itu orangnya pemalu, jarang ngomong sama orang baru, apalagi nanya sama orang. makanya kalau jalan sama teman saya, mereka saja yang bertanya dan saya sih ikut-ikut aja. Namun semua itu buyar ketika saya jalan sendirian. mau ga mau ngobrol sama orang, ataupun bertanya kesana-kesini. kalau enggak bertanya nanti malah nyasar.

Sisi baiknya untuk saya adalah, melatih kemandirian, keberanian saya dalam bertindak dan menjadwal perjalanan dengan baik. Menurut saya, solo trip itu lebih menikmati perjalanan dari perjalanan itu sendiri. berbeda ketika saya jalan sama teman. lebih seru-seruan sama teman dan tidak terlalu menikmati perjalanan.

mungkin dalam solo trip, emang susah berfoto untuk koleksi pribadi. mana waktu saya di danau cangkuang, saya benar-benar sendirian, ga  ada orang sama sekali, mau ga mau saya musti pintar-pintar naro kamera buat foto.

Ibarat perjalanan ke garut adalah latihan, saya pun berniat untuk melakukan perjalanan sendirian lagi, mungkin yang lebih jauh dan lebih menantang. Solo trip itu bikin ketagihan bagi orang yang menikmati solo trip itu sendiri.

Pulau Lintas Batas Negara

Pulau Batam terletak di kepulauan Riau dan berbatasan langsung dengan singapura hanya dipisahkan dengan laut, membuat pulau ini menjadi berkembang dan tempat persinggahan sementara orang yang akan menuju atau balik dari singapura via kapal cepat. pulaunya pun sedikit lebih kecil dari singapura dan belum sepadat singapura.

ketika di pelabuhan singapura saya melihat orang indonesia memegang paspor hijau dengan memakai baju yang biasa daja namun membawa belanjaan yang banyak tanpa membawa koper satupun. lalu saya beranggapan mungkin dia adalah orang Batam. Enaknya ya jadi orang Batam pagi ke singapura malamnya balik ke batam. ketika itu hanya ada 3 warga Singapura yang ke Batam dengan kapal yang sama dengan saya berbanding terbalik ya dengan orang Indonesia yang ke Singapura melalui Batam jumlahnya sangat banyak.

Orang-orang di Jakarta kalau menyebut kata batam yang ada di benak mereka adalah barang BM-nya. memang iya plat nomornya batam adalah BM namun BM yang dimaksud adalah BlackMarket barang yang tanpa pajak. mungkin karena letaknya yang strategis dengan singapura membuat pulau ini banyak terdapat barang-barang yang tanpa pajak tersebut.

ternyata banyak wisata yang ditawarkan di pulau batam ini. Wisata belanja itu udah jelas ada juga wisata pantai dan juga jembatan barelang yang menghubungkan Batam dengan Rempang dan Galang. Pemrakarsa jembatan tersebut adalah Mantan Presiden Indonesia B.J Habibie. saya pun tidak kesana ketika berada di Batam, katanya sih menempuh perjalanan sekitar dua jam dari kota Batam. saya hanya berbelanja di sekitar Nagoya Hill saja dan berkeliling Kota Batam. 

Mobil-mobil asing banyak ditemui di Batam
Yang saya salut dari kota Batam itu tertibnya pengendara kendaraan disana. walau tak ada polisi tapi kendaraan disana rela antri di lampu merah. Kendaraan disana juga unik, banyak kendaraan yang saya tidak temui di sini tapi saya temukan di batam, mungkin kendaraan itu dari singapura karena waktu saya kesana melihat mobil jenis tersebut. 

disini lebih banyak orang membawa mobil dibandingkan motor. Yang saya salut dari Kota Batam adalah kendaraan parkir pada tempatnya juga tidak adanya pak ogah atau tukang parkir yang meminta uang parkir dijalan seperti dijakarta ataupun kota lainnya.