Di zaman yang serba canggih dan modern ini, traveling menjadi lifestyle tersendiri bagi kaum muda masa kini. Seakan tak pernah ada habisnya, tempat traveling baru selalu bermunculan dan biasanya diserbu oleh gerombolan haus akan foto dan video. Bagi kalian yang sudah bosen dengan wisata disekitaran jakarta yang itu-itu aja, bisa menjajal wisata kekinian di jawa tengah yang pastinya ga kalah keren dan instagramble banget, apa saja kah itu? berikut adalah penjelasan 5 tempat wisata kekinian ala Jawa Tengah :
1. Berburu Foto Underwater di Umbul Ponggok
Saat ini, foto di dalam air seakan menjadi trend bagi kalangan anak muda kekinian termasuk saya. Suatu keharusan jika berkunjung ke klaten harus berkunjung kesini. Yaitu Umbul Ponggok. Kata umbul berarti Muncul dan ponggok sendiri berasal dari nama desa yaitu desa ponggok, kabupaten Klaten. Air dari Umbul Ponggok berasal dari mata air yang lokasinya masih dalam satu kolam yang sama. Ada banyak ikan air tawar yang hidup dalam kolam kedalaman sekitar 2 meter dengan luas kolam kurang lebih 50×25 meter ini.
Oh iya, yang mengelola dari umbul ponggok ini adalah warga desa ponggok sendiri lho. Semua penduduk berinvestasi, bahu membahu mengelola wisata rakyat ini. Dan hasilnya pun dapat dinikmati sendiri oleh warga desa. salut!
Biaya masuknya cukup murah, hanya 10.000 saja. Untuk penyewaan Masker / Snorkel = Rp.10000, Pelampung = Rp. 5000, Kaki Katak = Rp. 5000, Kamera underwater setengah jam / satu jam= Rp. 60.000 / 100.000. Murah bukan? yuk berburu foto underwater di Umbul Ponggok.
Beginilah Keseruan Berfoto Underwater di Umbul Ponggok
2. Sunrise Syahdu Phuntuk Setumbu
Pagi itu, disaat orang lain sedang asyiknya terlelap tapi kami sudah harus bergegas menembus dinginnya angin dan melewati bukit yang meninggi untuk mendapatkan matahari terbit dari Phuntuk Setumbu. Dari sini pula kita bisa melihat sebuah candi budha terbesar di dunia yaitu Borobudur dari kejauhan. Terlihat gunung merbabu sebelah kiri dan merapi sebelah kanan yang tertutup oleh kabut pekat. Setelah menunggu lama, sang surya pun muncul dengan berkas kuning kemerahan. Semua orang tumpah ruah mengabadikan moment tersebut.
Biaya masuk phuntuk setumbu bisa dibilang masih murah, hanya dengan 15.000 kita sudah bebas menikmati sensasi matahari terbit dari ketinggian. Bagi pecinta fotografi, lokasi ini merupakan “santapan” yang lezat untuk berburu foto. Keren banget pokoknya foto borobudur yang tertutup kabut, kayak magis gitu. Tapi karena lensa saya masih kit alias lensa bawaan kamera, jadi kurang maksimal untuk men-zoom sangat dekat candi borobudur, lebih baik menyiapkan lensa tele untuk hasil yang maksimal.
3. Ketika “Cinta dan Rangga” Bertemu di Gereja Ayam
Masih teringat betul bagaimana cinta dan rangga bertemu dalam sebuah bangunan berbentuk burung / ayam. Banyak yang menyebutnya sebagai gereja ayam, padahal bangunan tersebut adalah berbentuk merpati. Letaknya ga jauh dari phuntuk setumbu, kalau jalan kaki kira-kira 150 meter. Sejarah singkat bermula pada tahun 1988, Bapak Daniel Alamsjah seakan terpanggil berdoa disebuah bukit yang sekarang disebut bukit Rhema di daerah Magelang. Menjawab atas mandat tersebut, Pada tahun 1990 dibuatlah sebuah bangunan persis di bukit Rhema. Seiring berjalannya waktu. pembangunan terkendala karena keterbatasan dana hingga akhirnya tidak dilanjutkan dan terbengkalai sampai sekarang. Walau begitu, bentuk bangunannya sendiri sudah terlihat sangat utuh meski bagian dalamnya masih sangat kosong.
Biaya Masuknya hanya 10.000 saja. Untuk dapat masuk hingga ke tower berbentuk seperti kepala merpati kita musti mengantri dan diberikan waktu beberapa menit untuk sekedar foto-foto cantik. Banyak orang menyebut sebagai gereja, nyatanya bangunan ini tidak hanya digunakan oleh agama tertentu tetapi sempat digunakan oleh beberapa agama seperti Buddha, Islam maupun Kristen. Juga digunakan sebagai rehabilitasi untuk anak-anak cacat, pecandu narkoba, dan orang gila.
4. Chapel Romantis dari Atas Semarang
Ga hanya bali, Semarang pun sangat romantis. Kota di utara jawa ini selain menyuguhkan wisata bersejarah lewat bangunan tuanya, juga menyajikan keindahan dari atas perbukitannya. Berlokasi di Susan Spa & Resort, Bandungan, Kabupaten Semarang. Mendengar namanya saya langsung ingin merasakan sensasi spa dari atas pegunungan. Ga hanya spa karena disini juga ada resort, Swimming Pool, Gym sampai Wedding Hall.
Terdapat sebuah chapel (Kapel) atau gereja kecil yang biasa digunakan untuk ikrar janji pernikahan. Viewnya itu lho keren banget, sambil menghadap persis ke kota semarang. Hutan dan bangunan terlihat sangat jelas dari atas ini. Cocok banget untuk lokasi wedding yang private namun tetap romantis dan lokasinya yang tidak terlalu jauh dari kota Semarang.
5. Kisah Kesetiaan Cinta dalam Candi Kembar Plaosan
Disebut kembar karena terdapat dua candi yang bentuk dan besarnya hampir sama berdiri berdampingan. Namanya adalah Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Biaya masuk candi hanya 5000 saja. Bangunan ini merupakan bukti dari kesetiaan Rakai Pikatan dan Pramodawardhani dalam mengikat janji. Keduanya memang berbeda agama, Rakai Pikatan dari wangsa Sanjaya beragama Hindu dan Pramodawardhani dari wangsa Sailendra Budha tapi itu tak membatasi mereka dalam mengikat tali suci pernikahan.
Kisah percintaan mereka tertuang dalam arsitektur candi kembar plaosan. Bagaimana candi budha yang berbentuk seperti candi hindu. Pada candi utama sebelah utara menggambarkan seperti perempuan dan candi utama sebelah selatan menggambarkan laki-laki. Gambar pada relief laki-laki dan perempuan melambangkan kekaguman antara Rakai Pikatan dan permaisurinya, Pramudyawardani.
Yuk wisata ke jawa tengah dan kamu akan menemukan hal yang berbeda.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah