5 Tips pergi ke Green Canyon

Ini adalah 5 tips dari saya untuk anda yang penasaran dan ingin pergi ke green canyon. kemarin Desember adalah ke empat kalinya saya kesana dan ternyata banyak perubahan yang terjadi disana, bagi anda yang ingin kesana harus teliti dulu deh sebelum berangkat dan berikut adalah 5 tipsnya :

 1. Pergilah lebih pagi.

Bagi anda yang ingin kesana, saya sarankan sih agak pagian berangkatnya supaya sampai sana masih pagi dan masih sepi, buka sekitar jam 07.30 – 15.00. kenapa kalau siang hari apalagi weekend? Karena ngantri naik kapalnya itu lama banget dan parkiran susah, Saya saja nunggu antrian bisa makan dulu, malah ada yang bisa sambil beli oleh-oleh, apalagi kalau lagi long weekend atau libur lebaran bisa lebih lama ngantrinya, mungkin Green Canyon sudah terkenal sekarang, jadi makin banyak orang yang ingin tahu.

Apalagi soal parkirnya,  riweuh pisan deh, mobil teman saya saja tidak bisa masuk waktu itu karena memang sudah penuh dan harus parkir di samping jalan. Harganya per kapalnya juga naik, tadinya 75.000 menjadi 125.000 per kapal, wow banget deh naik drastisnya. 

2. Jangan sampai kelewatan nomor.

Untuk yang sedang menunggu nomor giliran naik kapal, jangan sampai kelewatan nomor saat dipanggil, bisa ribet urusannya kalau sudah kelewatan nomor. Karena kita berpacu dengan waktu, jadi bagi yang ngaret-ngaret jangan dulu deh, saya sih ga tahu kalau kelewatan nomor harus bagaimana, tapi alangkah enaknya kalau nomor kita dipanggil kita ada ditempat. 

3. Jangan sampai kelewatan waktu saat Bodyrafting.


Saya adalah korban dari kelewatan waktu itu saat mencoba bodyrafting disana. Memang dulu di Green Canyon kita bisa menikmati Bodyrafting yang sama akangnya itu satu jam-nya hanya dengan Rp.100.000/ kapal tapi sekarang harus membayar Rp.100.000/30 menit per kapal dan hanya bisa sampai batu loncat saja, sedangkan untuk kedalamnya masih sangat jauh. Kalau anda memang beradrenaline tinggi bisa mencoba satu jam disana, tapi harus bayar 200.000/kapal untuk bisa sampai kedalam banget.

Ingat Jangan sampai anda kelewatan waktu karena bisa jadi anda diminta biaya tambahan sama akangnya sebesar Rp50.000. Disarankan memakai jam tangan anti air biar tahu waktu, karena peraturan soal waktu ketat banget disana. Sedikit cerita nih yang waktu saya kelewatan waktu itu, beruntung banget teman saya nego habis-habisan sama akangnya, jadi kami masih membayar harga normal. Untuk yang tidak mau mencoba bodyrafting bisa cuma sekedar foto-foto disana dan diberi waktu sekitar 15 menit disana. 

4. Bisa mencoba Bodyrafting sungguhan.

Bodyrafting yang sama akang-akangnya itu Cuma bodyrafting main-main doang, ibarat kolam itu kolam cetek lah, tapi kalau anda ingin mencoba bodyrafting sungguhan, bisa mencobanya kok, ada orang juga yang nawarin pas di loket atau kita ke kiosnya aja ada di sekitaran parkiran, memang sih cukup mahal, sekitar 200-an per-orang. Tapi bagi anda yang punya banyak waktu dan suka adrenaline, ga ada salahnya kok. kalau sama akangnya itu kita menerjang arus, tapi kalau bodyrafting yang sungguhan itu kita mengikuti arus sepanjang green canyon, tentu beda sensasinya dari kedua itu.  

5. Pergilah saat musim panas.

Sekali lagi saya ingatkan pergilah pas musim panas yang menyengat sekali, karena itulah saat yang bagus berkunjung ke green canyon. Tahan dulu deh bagi anda yang ingin pergi kesana sekarang ini, di daerah lain aja banjir dimana-mana, disana itu juga kali/sungai sebenarnya. Airnya juga coklat kalau habis hujan, padahal aslinya hijau payau, jadi tempat wisata itu tergantung cuaca sih. 

Pernah waktu itu ditutup karena hujan deras berhari-hari dan terjadi banjir bandang disana, sewaktu saya kesana disaat ujan pun saya tak bisa merasakan bodyrafting disana, karena airnya deras banget, bahaya buat saya yang masih amatiran begini. Beruntung sewaktu kemarin Desember kesana, tidak ada air hujan yang turun, padahal di Kawali hujan terus setiap hari.

*satu tips tambahan dari seseorang bernama Teguh, dia punya pengalaman kacamatanya hilang, disarankan kalau mau naik ke batu payung (batu loncat) dititipin dulu deh atau tidak dipakai sama sekali dari awal Bodyrafting. Kacamatanya dia hanyut sewaktu ingin naik batu payung (batu loncat) karena kita diharuskan melewati arus yang sangat derasnya. 

Itulah 5 tips dari saya dan dan satu tips tambahan dari seseorang bernama Teguh. bagi yang ingin ke Green Canyon, semoga bermanfaat bagi anda yang membacanya, dan semoga bisa menikmati keindahan Green Canyon seperti di tipi-tipi itu hehe.. 


Eksotisnya Pantai Batu Karas

Setelah puas bermain air di Green Canyon, saatnya melanjutkan ke destinasi yang kedua yaitu Pantai Batu Karas. Letaknya sendiri tak jauh dari Green Canyon sekitar 500 Meter dari Green Canyon. dinamakan Karas mungkin karena banyak Karang-karang besar disana.

Jalanannya sangat kecil dan saya tak tahu ada angkot atau tidak menuju kesana karena saya sedang tidak naik kendaraan umun waktu itu. Kita akan melewati jembatan yang dibawahnya mengalir sungai yang tadi kita lewatin ke cukang taneuh lalu lalu kita disuguhkan pemandangan sungai yang bermuara ke pantai warnanya masih sama seperti green canyon yaitu hijau muara.

Sebelum Masuk ke pantai kita harus membeli tiket masuk. saya tak tahu harganya berapa, harga bervariatif tergantung kita bawa apa kesana, kalau bawa diri saja mungkin bisa lebih murah cuma cape jalannya.

Panas sekali memang saat itu namun tiba-tia udara begitu cepat berganti dingin di sore hari. Pantai batu karas tak sebesar pantai pangandaran, pantainya kecil dan membentuk teluk kecil dan di kelilingi karang-karang besar yang indah disisinya.

pasirnya memang tidak terlalu putih namun bagus dan ombaknya lumayan besar, tapi untuk ukuran Pantai Selatan Jawa, Ombak di pantai ini lumayan landai. Ada penjaga pantai yang senantiasa mengingatkan pengunjung untuk tidak berenang ke tengah pantai.

ternyata banyak juga bule-bule disana. sepupu saya pengen banget foto sama bule namun tak kesampaian karena mungkin malu kali ya minta  fotonya. waktu itu pengunjung pantai sangai ramai sekali seperti biasa mayoritas dari kota besar jakarta dan bandung.

 Ternyata makanan dan jajanan disana banyak, murah dan enak. saya sempat mencoba cimol disana dan berasa balik lagi ke jaman sd. niatnya saya ingin berjemur disana namun tak ada satupun orang yang berjemur akhirnya saya hanya di sekitar pantai saja. ingin main air namun tak ada baju lagi.

WOW!

Sore pun datang, petugas memperingatkan berkali-kali kepada pengunjung agar menjauhi sisi kiri pantai dan pindah ke kanan pantai. mungkin karena tertutup karang jadi di kanan pantai agak tenang ombaknya. namanya juga ombak selatan pulau jawa pasti tinggi.

satu persatu pengungjung pun berpindah dari kiri ke kanan. begitu sore tiba, situasi pantai yang rame berubah menjadi sangat sepi, karena berpacu pada waktu tak sampai melihat sunset saya sudah harus balik.

Ini Baru Namanya Green Canyon!

Senangnya bisa balik lagi ke Green Canyon dan melihat hijaunya sungai. inilah ketiga kalinya saya berkunjung kesini sebelumnya saya kesini dalam keadaan coklat kelat dan tak ada menariknya. saat itu Green Canyon benar-benar indah sekali. Cuacanya cerah walau sedang ramai-ramainya karena dalam libur lebaran. Untuk biaya sewa perahu saya lupa berapa kisarannya yang jelas karena libur lebaran jadi harga naik dua kalilipat.

banyak sekali mobil-mobil plat luar terutama dari jakarta dan bandung sebagai kota besar. banyaknya turis domestik dari kota besar membuat situasi Green Canyon sedikit Crowded dan agak tidak terkendali terutama soal menunggu kapal.

banyak yang tidak tertib antri, untung sistem penyewaan kapal yang baik tak membuat sampai rebutan kapal. petugas harus memakai pengeras suara dan memanggil nomor giliran naik kapal dan memberitahu berkali-kali kepada para pengunjung untuk siap-siap apabila sudah mendekati nomor gilirannya. Setelah mengantri cukup lama tiba giliran saya untuk naik perahu, saya mengambil posisi paling depan supaya bisa foto dengan view yang bagus hehehe.

Karena letak saya yang agak jauh membuat saya tak sempat tawar menawar soal harga Bodyrafting disana. Bu iis teman ibu saya malah iya-iya saja, padahal dia tidak tahu bisa ditawar lebih murah.

Indahnya Green Canyon benar-benar tiada duanya, berada di tengah-tengah tebing dengan sungai ditengahnya membuat refleksi bagi otak saya. kita di beri waktu satu jam untuk menerjang arus di Green Canyon. Batu demi batu kami lewati agar sampai keujung dan tak termakan arus sungai walau tak terlalu deras. Sesampainya di ujung saya benar-benar takjub dengan ciptaan Allah ini.

Sehabis Body Rafting

Kurang dari satu jam kami sudah balik menuju dermaga, ternyata kapal yang mengangkut kami tadi itu  berparkir di dermaga yang satu lagi. karena tidak mungkin untuk parkir di dalam cukang taneuh, terlalu padat.

karena darurat kapal yang mengangkut kami pun bukan kapal yang seperti berangkat, tak ada atapnya udara dingin begitu terasa, angin sepoy-sepoy serta gemercak air bergemuruh. di dermaga dua tersebut tak hanya sebagai tempat parkir kapal juga ada warung bagi mereka yang ingin istirahat sejenak. saya pun tak lama disana dan memutuskan untuk balik karena sudah kedinginan.

Eksotisnya Pantai Batu Karas

Setelah puas bermain air di Green Canyon, saatnya melanjutkan ke destinasi yang kedua yaitu Pantai Batu Karas. Letaknya sendiri tak jauh dari Green Canyon sekitar 500 Meter dari Green Canyon. dinamakan Karas mungkin karena banyak Karang-karang besar disana.

Jalanannya sangat kecil dan saya tak tahu ada angkot atau tidak menuju kesana karena saya sedang tidak naik kendaraan umun waktu itu. Kita akan melewati jembatan yang dibawahnya mengalir sungai yang tadi kita lewatin ke cukang taneuh lalu lalu kita disuguhkan pemandangan sungai yang bermuara ke pantai warnanya masih sama seperti green canyon yaitu hijau muara.

Sebelum Masuk ke pantai kita harus membeli tiket masuk. saya tak tahu harganya berapa, harga bervariatif tergantung kita bawa apa kesana, kalau bawa diri saja mungkin bisa lebih murah cuma cape jalannya.

Panas sekali memang saat itu namun tiba-tia udara begitu cepat berganti dingin di sore hari. Pantai batu karas tak sebesar pantai pangandaran, pantainya kecil dan membentuk teluk kecil dan di kelilingi karang-karang besar yang indah disisinya.

pasirnya memang tidak terlalu putih namun bagus dan ombaknya lumayan besar, tapi untuk ukuran Pantai Selatan Jawa, Ombak di pantai ini lumayan landai. Ada penjaga pantai yang senantiasa mengingatkan pengunjung untuk tidak berenang ke tengah pantai.

ternyata banyak juga bule-bule disana. sepupu saya pengen banget foto sama bule namun tak kesampaian karena mungkin malu kali ya minta  fotonya. waktu itu pengunjung pantai sangai ramai sekali seperti biasa mayoritas dari kota besar jakarta dan bandung.

 Ternyata makanan dan jajanan disana banyak, murah dan enak. saya sempat mencoba cimol disana dan berasa balik lagi ke jaman sd. niatnya saya ingin berjemur disana namun tak ada satupun orang yang berjemur akhirnya saya hanya di sekitar pantai saja. ingin main air namun tak ada baju lagi.

WOW!

Sore pun datang, petugas memperingatkan berkali-kali kepada pengunjung agar menjauhi sisi kiri pantai dan pindah ke kanan pantai. mungkin karena tertutup karang jadi di kanan pantai agak tenang ombaknya. namanya juga ombak selatan pulau jawa pasti tinggi.

satu persatu pengungjung pun berpindah dari kiri ke kanan. begitu sore tiba, situasi pantai yang rame berubah menjadi sangat sepi, karena berpacu pada waktu tak sampai melihat sunset saya sudah harus balik.

Ini Baru Namanya Green Canyon!

Senangnya bisa balik lagi ke Green Canyon dan melihat hijaunya sungai. inilah ketiga kalinya saya berkunjung kesini sebelumnya saya kesini dalam keadaan coklat kelat dan tak ada menariknya. saat itu Green Canyon benar-benar indah sekali. Cuacanya cerah walau sedang ramai-ramainya karena dalam libur lebaran. Untuk biaya sewa perahu saya lupa berapa kisarannya yang jelas karena libur lebaran jadi harga naik dua kalilipat.

banyak sekali mobil-mobil plat luar terutama dari jakarta dan bandung sebagai kota besar. banyaknya turis domestik dari kota besar membuat situasi Green Canyon sedikit Crowded dan agak tidak terkendali terutama soal menunggu kapal.

banyak yang tidak tertib antri, untung sistem penyewaan kapal yang baik tak membuat sampai rebutan kapal. petugas harus memakai pengeras suara dan memanggil nomor giliran naik kapal dan memberitahu berkali-kali kepada para pengunjung untuk siap-siap apabila sudah mendekati nomor gilirannya. Setelah mengantri cukup lama tiba giliran saya untuk naik perahu, saya mengambil posisi paling depan supaya bisa foto dengan view yang bagus hehehe.

Karena letak saya yang agak jauh membuat saya tak sempat tawar menawar soal harga Bodyrafting disana. Bu iis teman ibu saya malah iya-iya saja, padahal dia tidak tahu bisa ditawar lebih murah.

Indahnya Green Canyon benar-benar tiada duanya, berada di tengah-tengah tebing dengan sungai ditengahnya membuat refleksi bagi otak saya. kita di beri waktu satu jam untuk menerjang arus di Green Canyon. Batu demi batu kami lewati agar sampai keujung dan tak termakan arus sungai walau tak terlalu deras. Sesampainya di ujung saya benar-benar takjub dengan ciptaan Allah ini.

Sehabis Body Rafting

Kurang dari satu jam kami sudah balik menuju dermaga, ternyata kapal yang mengangkut kami tadi itu  berparkir di dermaga yang satu lagi. karena tidak mungkin untuk parkir di dalam cukang taneuh, terlalu padat.

karena darurat kapal yang mengangkut kami pun bukan kapal yang seperti berangkat, tak ada atapnya udara dingin begitu terasa, angin sepoy-sepoy serta gemercak air bergemuruh. di dermaga dua tersebut tak hanya sebagai tempat parkir kapal juga ada warung bagi mereka yang ingin istirahat sejenak. saya pun tak lama disana dan memutuskan untuk balik karena sudah kedinginan.