6 Tips untuk Menghindari Segala Jenis Penipuan Saat Berwisata

Jika suka berpergian dan berwisata, pernah mengalami penipuan saat sedang berwisata? Contoh sederhana, kita makan di suatu tempat entah itu restoran atau warung makan sederhana dan sudah memperkirakan total biaya yang harus dikeluarkan. Tak tahunya, total tagihan makanan yang diterima jauh lebih mahal dari perkiraan. Usut punya usut, ternyata pihak rumah makan memberikan harga yang jauh lebih mahal dari harga normal. Penipuan bisa terjadi di mana saja. Nominalnya mungkin tak selalu besar, tapi cukup merugikan dan pastinya bikin gondok pihak yang tertipu. Tips-tips berikut mungkin berguna untuk menghindar dari tipuan oknum-oknum licik ketika berwisata. berikut tipsnya :

1. Tanya harga di muka
Alangkah baiknya guna menghindari tagihan yang tak masuk akal, akan lebih aman jika kita bertanya dan memastikan harga yang ditawarkan sejak awal. Ini bisa dilakukan ketika membeli makanan dan minuman di dekat tempat wisata. Biasanya, para pedagang atau pemilik kios tak berani menawarkan harga yang terlalu mahal karena takut calon pembeli pergi. Jika masih dirasa mahal, cari saja penjual makanan yang lainnya.

Salah Satu pedagang makanan di HCMC Vietnam, Shoot by @andrizai 
2. Gunakan operator taksi terpercaya
Penipuan juga rawan terjadi ketika wisatawan menggunakan taksi. Modusnya bermacam-macam. Mulai dari supir taksi yang sengaja tidak menggunakan argometer, ada yang mencurangi argometer agar menambahkan harga lebih cepat dari seharusnya, ada pula yang sengaja membawa penumpang berputar-putar dengan alasan tak tahu jalan. Modus tipuan semacam ini bisa terjadi di berbagai destinasi, namun Hanoisering disoroti wisatawan terkait hal ini.
Tipuan semacam ini bisa dihindari dengan cara menggunakan layanan taksi terpercaya. Cari tahu operator taksi dengan reputasi baik di negara tujuan. Blue Bird, Express, dan Trans Cab adalah beberapa contoh operator taksi yang memiliki reputasi baik di Indonesia. Sementara di Vietnam, taksi Mailinh paling dipercaya oleh warga lokal dan wisatawan.
3. Awasi secara ketat keberadaan kartu kredit
Saat membayar dengan kartu kredit, jangan lepaskan pengawasan dari kartu kredit kita. Perhatikan di mana kartu kredit digesekkan dan pastikan tidak ada gerak-gerik yang mencurigakan. Jangan sampai data-data kartu kredit tercuri hingga muncul tagihan yang tak pernah kita ketahui penggunaannya.
4. Hindari mengenakan perhiasan berlebihan
Mengenakan perhiasan secara berlebihan sama saja dengan mengundang aksi kejahatan. Para pelaku tindak kriminal seperti copet, jambret, bahkan perampok biasanya menentukan target berdasarkan penampakan di luar. Lagipula, mengambil barang berharga yang terlihat jelas di luar akan jauh lebih mudah dibanding mencari dan mengira-ngira posisi barang berharga di dalam tas calon korban.
5. Pesan hotel atau tiket pesawat di situs terpercaya
Di zaman serba canggih seperti saat ini, apapun bisa dipesan secara online. Berbelanja berbagai barang, membeli tiket pesawat, hingga melakukan reservasi hotel bisa dilakukan tanpa perlu meninggalkan layar komputer. Namun, hati-hati dengan keberadaan situs-situs fiktif yang berniat merugikan pengguna internet. Jangan sampai uangmu lenyap ke tangan pihak pelaku kejahatan.

Lalu, bagaimana cara menentukan apakah situs tersebut benar-benar ada atau fiktif? Cara paling mudah adalah dengan melihat domain situs penyedia layanan tersebut. Domain gratisan dengan nama yang panjang dan berantakan mungkin kurang bisa dipercaya untuk melakukan pemesanan. Jika domain situsnya cukup meyakinkan, lanjutkan dengan memeriksa tanggapan dan testimoni dari mereka yang pernah memesan. Jika tanggapannya cukup positif, pemesanan di situs tersebut boleh dilanjutkan.
Beberapa contoh situs terpercaya untuk pemesanan secara online misalnya VoucherHotel.com untuk pemesanan hotel dan Traveloka.com untuk pemesanan tiket pesawat.

6. Tunjukkan Sikap Tegas dan Percaya Diri
Penipu atau oknum-oknum pelaku kejahatan sepertinya lebih tertarik pada wisatawan yang terlihat bingung dan gugup. Mereka akan segera sadar bahwa sang wisatawan bukan berasal dari daerah tersebut dan bisa menjadi sasaran empuk untuk ditipu. Agar tak dijadikan target penipuan, tunjukkan tampang tegas dan percaya diri serta cobalah untuk bersikap normal layaknya warga lokal. Sikap tegas juga bisa ditunjukkan kepada para pedagang yang ngeyel menawarkan barang dagangan di tempat wisata. 
Sumber : Ririen Restya @VoucherHotelCom

47 Comments

  1. iya bang kadang saya sendiri main ambil2 aja, faktor bahasa bisa jadi salah satu kenapa bisa mahal tapi ga ada salahnya nanya dlu, wah bener tuh kalo bisa ditawar hehe 😀

  2. sama bgt saya juga sering gugup apalagi kalo jalan sendiri ooh tidaaak, tegas disini mungkin tidak plin plan dalam menentukan pilihan saat wisata biar ga dikata orang kebingungan #tsaah haha 😀

  3. Ikuti insting juga kali yah, hehe… Pernah mengabaikan insting akhirnya kena tuktuk scam di Phuket. Hedeuh….diajak keliling2 berbagai toko cenderamata deh akhirnya X)

  4. kalau saya yang biasa dilakukan itu kalo ke warung makan, cari yang ada list harganya. kalu harganya bisa dibaca dan masuk kategori "murah" maka saya makan disitu…
    kayaknya jaman sekarang susah kalau pake jaminan KTP. ahahaha

  5. Sikap tegas dan percaya diri ini harus lebih ditonjolkan tapi sopan santuh harus tetap dijaga. Tanya harga sebelum memesan atau makan, karena memang banyak oknum pedagang atau penjual jasa yang nakal. Di tempat lokal atau dinegara kita saja banyak kita jumpai seperti itu, menjual barang jauh dari harga normal.

  6. urusan makan itu bener banget harus nanya harganya sebelum pesan.. jangan sampe berpikir makanan gini doang pasti murah harganya.. taunya jedaaar… alokasi makan 3 hari bisa habis dalam sekali makan.. hahahaha

  7. Yang kasian kadang2 bule yang lagi wisata di negara kita ini, kadang-kadang pedagang kita ngasih harganya nggak wajar. Itu penipuan bukan sih ya? haha.

  8. iyaa mas banyak juga yang maksa2 saat jualin barang, maka dari itu sikap tegas emang harus di tonjolkan, tp jangan tonjolin yg itu :p

  9. mungkin pedagang2 itu mengikuti aturan tiket masuk wisata kalo turis asing sama domestik dibedain, jadi mereka bedain juga.. kali wir haha..

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *