Pandemi Covid-19 datang tanpa diundang dan tidak tau sampai kapan akan berakhirnya. Hampir seluruh pekerja baik di swasta ataupun pemerintahan harus bekerja dari rumah. Daripada bingung di rumah karena harus stay di rumah aja, mending kita bertani saja, itung-itung bisa mencukupi pangan harian. Tapi bagaimana ceritanya pengen bertani dan budi daya ikan air tawar namun ga punya lahan di rumah? Budikdamber solusinya.
Lalu apa sih Budikdamber? jadi, Budikdamber artinya adalah Budi Daya Ikan dalam Ember. Ga sekedar budi daya ikan air tawar aja, tapi ditanam juga sayuran. Pada umumnya sih yang ditanam adalah kangkung, karena simpel dan bisa bertahan di air. Untuk jenis ikannya sendiri, kebanyakan memilih lele, nila, gabus atau belut, karena lebih kuat di dalam ember.
Berhubung aku tidak suka lele dan belut, alhasil mencari ikan lain yang sekiranya bisa dibudidaya. Akhirnya pilihan aku jatuh kepada ikan nila merah. Untuk sayurannya aku memilih sayur kangkung, karena ditanamnya praktis dan bergizi untuk dimakan.
Tanpa basa-basi, berikut adalah 5 cara budidaya ikan nila dan sayuran kangkung dengan metode Budikdamber:
1. Siapkan wadah untuk Budikdamber
Dikarenakan tidak punya ember, alhasil aku mencoba bekas bak mandi yang sudah tidak terpakai lagi. Dikarenakan baknya sudah bocor, akhirnya aku membeli terpal untuk wadah di dalamnya. Terpalnya dibuat persegi sesuai ukuran bak mandi. Harganya sendiri 100.000 karena sesuai request.
Penting untuk diketahui: Setelah dibersihkan, lalu masukan air ke dalam bak, diamkan selama 2-3 hari, agar suhu air dapat menyesuaikan. Masukan garam yang biasa untuk ikan, agar tidak ada bakteri atau jamur nantinya. Untuk kalian yang ga mau ribet buat bolongin embernya, saat ini di shopee dan tokopedia banyak tersedia ember khusus untuk budikdamber yang sudah dibolongin dan gelas untuk tanem kangkugnya.
2. Siapkan gelas air mineral (aqua gelas), kawat dan areng
Yang tidak kalah penting adalah menyiapkan gelas air mineral, kawat dan areng. Setelah semua terkumpul. Lubangi gelas air minelar tadi dengan obeng, atau dengan paku. Lubangi banyak di bagian bawah. Masukan arang ke dalamnya. Kaitkan kawat di sisi kanan dan kiri, lalu pelentir kedua kawat tersebut dan kaitkan di bak. Kalau di ember, biasanya di atasnya dilbangi.
Penting untuk diketahui: Arangnya ga usah terlalu banyak. Jangan lupa dicuci dulu arengnya biar airnya tidak luntur bekas bakarnya. Jangan terlalu banyak masukin gelasnya ke dalam ember/bak, pastikan tetap ada rongga.
3. Membeli benih ikan
Aku membeli benih ikan nila ukuran 9-11 cm di tokopedia sebanyak 20 benih ikan dan aku memakai jasa pengiriman Gosend supaya langsung sampai. Karena dikhawatirkan kalau pake ekspedisi reguler, ikan akan mati di jalan. Gagal makan nila deh nanti 🙁
Penting untuk diketahui: Setelah ikan sampai di rumah, jangan langsung ditaruh ke dalam bak mandi. Biarkan Plastik ikan mengambang di atas bak mandi selama setengah jam atau satu jam. Setelah itu dapat ditaruh ke dalam bak mandi. Dan perlu diingat, jangan beli benih terlalu banyak, supaya ikan memiliki ruang gerak juga, karena bak mandi ini ukurannya juga terbatas.
4. Menyiapkan sayuran kangkung
Nanem kangkung itu simpel banget. Cukup beli sayur kangkung di pasar, lalu potong bagian batang dan akarnya. Tancapkan ke areng di dalam gelas yang tergelam di air ember/bak. Tunggu beberapa hari saja, sudah mulai tumbuh. Kalau kalian mau nanem sendiri juga gampang. Tinggal beli bibitnya di toko tanaman, lalu tanem di media tanam dahulu (rockwool), setelah sudah numbuh sekitar semingguan, lalu pindahkan ke gelas plastik yang sudah disediakan.
Penting untuk diketahui: Jangan terlalu banyak memasukan kangkung ke dalam gelas. Secukupnya saja, dan pastikan air menggenang di dalam gelasnya. Oh iya, jangan disiram ya, karena udah terendam air, jadi ga perlu disiram lagi.
5. Siapkan aerator atau pompa air aquarium untuk ikan nila
Karena aku memilih untuk budi daya ikan nila, alhasil membutuhkan airator tambahan supaya ikan tidak mati. Beli di abang-abang tukang ikan, selangnya 6000, untuk aeratornya ada yang kisaran 25.000 dan 30.000 an. Tinggal pilih sesuai budget. Namun, kalau mau lebih maksimal lagi bisa pompa air.
Penting untuk diketahui: Kalau ada budget lebih, bisa menggunakan pompa mesin aquarium, karena airnya tidak mudak kotor. Oh iya, jangan lupa untuk selalu dibersikan, cukup diganti setengah airnya dua atau tiga minggu sekali.
Nah, itulah beberapa penjelasan panjang dan padat mengenai Budikdamber ini. Oh iya, aku juga join di beberapa group FB yang membahas tentang Budikdamber ini. Ada juga akun youtube yang sangat menginspirasi untuk membuat Budikdamber dengan metode sederhana.
FB Page: BUDIKDAMBERIS INDONESIA
Youtube: Toto Warsito
Dengan join ke group yang membahas Budikdamber, kita bisa terus belajar metode Budikdamber ini dari beberapa ahli di dalamnya.
Wah.. Keren nih, bisa bermanfaat buat pelengkap menu buka puasa. Ternyata cara ternaknya mudah ya. Disimpan dulu, nanti dipraktekkan..
Waaahhh keren iniihhhh, bisa diaplikasikan di lahan yang terbatas, makasih sharingnya
Nice sharing. Bisa jadi alternatif mengisi kegiatan di rumah aja.
Tetep berkarya di tengah serangan covid-19..
Mantap, tap..hehe..
Nice sharing!
Pemakaian aerator sampai ikan besar atau untuk beberapa waktu aja?
Wah keren dan inspiratif, membuat kita lebih semangat. Terima kasih untuk sharingnya
Waah asyik nih, ibarat sekali dayung 2-3 pulau terlampaui ya. Pertumbuhan kangkungnya gimana?
Utk budikdamber nila, bisa diisi berapa ikan air 80 liter air tp sudah memakai sistem re sirkulasi aquakulture lengkap dg aerator.