Sebagai orang yang pernah bekerja di sebuah Agency, rasanya membaca buku Seru (Nggak)nya Jadi Copywriter karya Aprilina Prastari membawa ingatan lama aku kembali ke masa bekerja di sana. Walau bekerja di agency, background aku sebenarnya bukan komunikasi, tapi aku adalah seorang lulusan Sistem Informasi dan pekerjaan dahulu aku di sana adalah Front-end Developer. Aku membuat iklan berjalan dan interaktif di website, atau membuat portofolio website perusahaan.
Walau aku pernah kerja di agency pada tahun 2019 lalu, tapi copywriter sendiri aku belum paham tugas dan fungsinya bagaimana. Aku pikir, copywriter kerjaannya cuman buat caption untuk sosmed, tagline iklan aja. Tapi setelah membaca buku ini, ternyata posisi copywriter itu jauh lebih kompleks dari yang aku bayangkan.
Buku ini terdiri dari 156 halaman. Diterbitan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2011. Hal yang membuat aku suka dari cerita di buku ini adalah ceritanya benar-benar mengalir. Apalagi bagi kalian yang pernah bekerja di industri kreatif, dijamin seperti merasakan flashback bekerja di agency dahulu seperti apa.
Halaman awal akan disuguhkan dengan penjelasan singkat seperti apa copywriter itu. Ga cuman Pekerjaan sebagai Copywriter aja sebenarnya, seluruh pekerjaan dan jobdesknya yang biasa ada di agency dibahas semua. Menariknya, dijelaskan juga copywriter itu bisa bekerja di mana saja. Ternyata, copywriter itu juga bekerja di media seperti televisi juga, lho. Aku pikir hanya di agency saja ya.
Penulis juga menceritakan secara detail awal mulanya ia berkarir sebagai copywriter. Ia memang lulusan Sarjana Ilmu komunikasi. Walau beberapa ilmu sudah ia dapatkan di bangku kuliah, tapi saat menjadi copywriter justru ia harus belajar dari awal lagi, karena ilmu yang ada di kuliah tentu tidak semua ada di dunia kerja.
Di halaman awal, aku tertarik dengan judulnya. Jiwa-jiwa yang dipanggil untuk menjadi copywriter. Maksud dari tulisan judul tadi adalah, ciri-ciri orang yang cocok menjadi copywriter. Mulai dari bisa bekerja secara tim yang solid, penyabar, cuek kalau ada kata-kata yang merendahkan, mau tahu sampai mau tempur hingga lembur.
Untuk yang lembur ini memang ciri khas agency banget ya. Ga lembur ya bukan di agency namanya. Kadang kerjaan baru datang jam 4 sore, sedangkan kita sudah di kantor dari pagi. Alhasil harus lembur lagi. Diceritakan juga di buku ini bahwa kerjaan yang ditunda-tunda atau datangnya sore tadi bisa memicu konflik antara CD (Creative Director) dan CW (Copy Writer).
Si penulis bilang, dia selalu datang pagi karena tidak ingin lembur, sedangkan CD selalu datangnya siang, mengerjakannya kadang malam hari. Kadang, konflik seperti itu yang tidak bisa dihindari. Namun tenang saja, di buku ini diceritakan juga cara mengatasi konflik antara CD dan CW supaya akur dan kerjaan lancar bagaimana.
Saat membaca catatan 7, aku langsung teringat perihal AE di agency aku seperti apa. Yup, di Buku ini juga dijelaskan bagaimana kebiasaan para AE (Account Executive) memberikan brief yang kurang jelas, dadakan dan mepet ke deadline. selain itu ada juga yang sebagai messaenger-nya client alias perantaranya client aja. Dia ga bisa bernegoisasi, alhasil tim kreatif yang kesulitan juga. Sampai ga yang ga peduli, begitu dikirim ke tim kreatif, langsung pulang cepat, sedangkan tim kreatif lembur sampai kerjaan selesai.
Ada yang menarik saat membaca di catatan 9 halaman 119. Penulis menceritakan perihal kerja di multinational atau local agency seperti apa. Sebagai ex agency multinational, aku mengakui bahwa memang di multinational itu enaknya bisa berkoneksi langsung dengan hub agency di negara lain. Seperti contoh, agency aku dulu berkantor pusat di Kuala Lumpur, jadi kita sebagai hub-nya sering diundang untuk mengikuti event agency di sana. Ga cuman itu, bahkan beberapa pekerjaan pun ada yang dihandle oleh kantor pusat di Malaysia.
Nah, itulah review singkat dari buku Seru (Nggak)nya Jadi Copywriter karya penulis Aprilina Prastari. Bagi kalian yang ingin belajar dan mengetahui dunia copywriter dan agency seperti apa? wajib banget baca sebagai referensi kalian.
Kerja di bidang kreatif emang ga gampang ya. Harus bisa terus cari inovasi dan mengembangkan skill.
Sering denger juga soal copy writer yang suka dikejar deadline sampe lembur malem2 masih ngerjain tugas. Ya, risiko kerjaan.